Harapan kita, 2024 usulan itu bisa terealisasi. Jika tidak, yah 2025
Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, akan membangun ruang kreatif dengan konsep gedung kerang mutiara sehingga ke depan bisa menjadi salah satu ikon ekonomi kreatif di kota ini.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Jumat, mengatakan, bangunan dengan konsep kerang mutiara dipilih sebagai bagian dari kearifan lokal dan menjadi satu ikon Kota Mataram.

"Selain itu mutiara menjadi salah satu produk unggulan di Kota Mataram sehingga bisa menjadi 'brand' kita di wilayah utara. Karena itu, kerang mutiara juga sudah ada di gapura pintu masuk Kota Mataram bagian selatan," katanya.

Dikatakan, pembangunan ruang kreatif dengan konsep kerang mutiara itu akan dibangun di areal Pasar Seni Sayang-Sayang.

"Pasar Seni Sayang-Sayang akan kita revitalisasi total, dan bangun ulang menjadi ruang kreatif dengan konsep bangunan kerang mutiara," katanya.

Untuk pembangunan itu, Dispar Kota Mataram telah mengusulkan anggaran sebesar Rp16 miliar melalui dana alokasi khusus (DAK) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

"Harapan kita, 2024 usulan itu bisa terealisasi. Jika tidak, yah 2025," ujarnya.

Menurut dia, dengan anggaran itu pihaknya akan melakukan revitalisasi secara menyeluruh di areal Pasar Seni Sayang-Sayang menjadi sebuah ruang kreatif yang dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk pariwisata dan ekonomi.

Dalam konsep bangunan kerang mutiara itu, katanya, selain dilengkapi ruang kreatif, juga ada ruang pertemuan dengan kapasitas 500-700 orang, gedung opera untuk pementasan seni, budaya, dan musik, serta ruang khusus untuk displai atau penataan produk hasil pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

"Dengan demikian, ruang kreatif di Pasar Seni Sayang-Sayang bisa menjadi pusat pameran hasil produksi pelaku UMKM di Kota Mataram baik berupa kuliner, garmen, maupun kriya," katanya.

Di sisi lain, Denny mengatakan, keberadaan Pasar Seni Sayang-Sayang yang saat ini terkesan kurang tertata bisa dimanfaatkan lebih maksimal. Baik sebagai fungsi pusat oleh-oleh maupun untuk berbagai kegiatan pementasan seni dan budaya di kawasan tersebut.

"Jadi ruang kreatif di Pasar Seni Sayang-Sayang, sekaligus jadi tujuan wisata sebagai pusat belanja oleh-oleh khas daerah ini," katanya.

Baca juga: Diarpus: Perpustakaan Mataram akan jadi lokasi wisata literasi

Baca juga: Mataram jalankan program wisata bagi penyandang disabilitas

 

Pewarta: Nirkomala
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023