Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan dukungan Indonesia kepada Laos dalam melanjutkan estafet kepemimpinan ASEAN di periode 2024 dalam memperkuat ketahanan kesehatan kawasan.

"Indonesia berharap dapat mendukung kepemimpinan Laos yang akan melakukan diskusi lebih rinci terkait lima topik utama yang penting dalam memperkuat ketahanan kesehatan ASEAN," kata Budi Gunadi Sadikin dalam jumpa pers pertemuan menteri kesehatan kawasan ASEAN di Jakarta, Jumat.

Lima topik utama sektor ketahanan kesehatan yang dibahas dalam kepemimpinan Indonesia di ASEAN tahun ini adalah mendorong pengawasan kolaborasi terhadap berbagai penyakit menular yang berpotensi menjadi pandemi pada masa depan.

Berikutnya adalah meningkatkan akses seluruh negara ASEAN pada alat diagnostik, pengobatan, dan vaksin menghadapi pandemi pada masa depan.

Indonesia juga menyampaikan inisiatif dalam penyiapan pelayanan yang aman dan terukur, termasuk mengintegrasikan jalur klinik COVID-19 dengan ragam penyakit pernapasan lainnya, serta pengelolaan penyakit jangka panjang.

Baca juga: Pertemuan para menkes ASEAN bahas mitigasi pandemi masa depan

Baca juga: Menkes RI pimpin pertemuan tingkat menteri kesehatan kawasan ASEAN


Kepemimpinan Indonesia di ASEAN tahun ini juga mendorong perlindungan masyarakat dari penyakit menular berikut ancaman disinformasi di dunia kesehatan.

Terakhir, Indonesia juga mendorong koordinasi darurat pandemi di dalam kawasan yang terstruktur.

"Dengan ketahanan kesehatan, kita dapat berjuang untuk mentransformasikan ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan global," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Kesehatan Laos Bounfeng Phoummalaysith mengemukakan persoalan di sektor kesehatan yang juga penting untuk dibahas pada kepemimpinan Laos di tahun depan adalah kolaborasi antar-negara ASEAN dalam memenuhi kebutuhan SDM kesehatan.

"Faktanya di tengah krisis pandemi, banyak negara meminta tambahan tenaga kesehatan dari negara tetangga untuk datang dan membantu," katanya.

Berdasarkan pengalaman krisis kesehatan di masa pandemi, kata Bounfeng, pasien yang ditangani juga berdatangan dari negara lain.

Ia mengatakan, tenaga kesehatan yang berstatus sebagai pekerja migran tentu terpanggil untuk kembali ke negara asal saat mengetahui situasi krisis pandemi yang berkecamuk di negaranya.

Untuk itu, kata Bounfeng, kolaborasi tenaga kesehatan, khususnya dokter spesialis antar-negara ASEAN perlu diperkuat untuk menghadapi pandemi pada masa depan.

Baca juga: Indonesia berinisiatif perluas pemanfaatan dana COVID-19 ASEAN

Baca juga: Menkes: Siklus panjang pandemi butuh konsolidasi pendanaan di ASEAN

 

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023