Banda Aceh (ANTARA News) - Semua pengungsi korban gempa bumi dan tsunami yang selama ini tinggal di tenda darurat di kompleks TVRI Desa Geu Gajah, Kabupaten Aceh Besar, Jumat (30/6), akan meninggalkan penampungan mereka dan menempati rumah baru.
"Akhirnya kami pindah juga ke rumah setelah hampir dua tahun tinggal di tenda darurat," kata Surya Darma, salah seorang pengungsi tenda yang selama ini menempati tenda komplek TVRI Gue Gajah di Banda Aceh, Kamis.
Korban tsunami asal Ulee Lheue Kecamatan Meuraxa kota Banda Aceh itu mengatakan akan menempati rumah bantuan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh dan Nias yang dibangun kembali di bekas rumahnya yang hancur dihantam tsunami.
Sementara itu, pengungsi tenda lainnya, M Yusuf asal Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar yang sebelum tsunami menyewa rumah di daerah yang termasuk kawasan terparah diterjang gelombang raya mengaku akan direlokasi ke rumah sementara bantuan Palang Merah Australia di Lhong Raya Banda Aceh.
"Bagi mereka yang memiliki tanah lebih beruntung karena dapat menempati rumah yang telah dibangun kembali, sedangkan kami yang statusnya penyewa hanya pindah ke rumah sementara," kata Yusuf.
Meskipun hanya menempati rumah sementara, dia mengaku bersyukur tidak lagi tinggal di tenda darurat setelah rumah sewaannya hancur digulung gelombang tsunami.
Direlokasinya pengungsi tenda merupakan keinginan Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang menargetkan Juni 2006 semua korban tsunami di Aceh harus bebas dari tenda.
Mendekati akhir Juni 2006, baru sekitar 95 persen pengungsi tenda di Aceh yang telah direlokasi ke barak hunian sementara dan rumah sementara yang dibangun lembaga swadaya masyarakat (LSM/NGO) lokal dan asing.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006