Mukomuko (ANTARA) -
Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) 2023 asal Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, menyatakan akan mengoptimalkan pemanfaatan limbah pabrik minyak kelapa sawit berupa tandan kosong untuk bahan penyubur tanaman kelapa sawit di daerah ini.
 
"Proyek perubahan dalam pelatihan ini, yakni pemanfaatan tandan kosong sawit untuk bahan penyubur tanaman kelapa sawit," kata Peserta PKN asal Kabupaten Mukomuko M. Rizon di Mukomuko, Sabtu.
 
M. Rizon yang juga Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko ini mengatakan hal itu saat rapat koordinasi dengan  pemangku kepentingan di daerah itu.
 
Menurutnya, pemanfaatan tandan kosong sebagai bahan penyubur tanaman kelapa sawit selain untuk mengantisipasi mahal dan langkanya pupuk kimia serta untuk konservasi tanah.
 
"Apabila tandan kosong sawit rutin digunakan untuk pupuk, maka dapat mengurangi pencemaran lingkungan akibat tandan kosong yang menumpuk di pabrik minyak kelapa sawit," ujarnya.
 
Ia mengatakan,  bahan baku tandan kosong sangat melimpah di pabrik minyak kelapa di daerah ini, dan sekarang ini sudah ada petani yang memanfaatkan tandan kosong untuk pupuk tanaman kelapa sawit.
 
Bahkan selama ini pemanfaatan tandan kosong yang termasuk limbah pabrik minyak kelapa sawit belum optimal, padahal tandan kosong sawit sangat banyak manfaatnya jika dapat dikelola dengan baik.
 
Selanjutnya, katanya, pihaknya akan berkoordinasi dengan seluruh pabrik minyak kelapa sawit terkait proyek perubahan pemanfaatan tandan kosong untuk bahan penyubur.
 
"Sejumlah pabrik minyak kelapa sawit mendukung rencana ini, selanjutnya tugas instansi terkait mengedukasi petani melalui kelompok tani," ujarnya pula.
 
Selain itu, katanya, pihaknya akan memfasilitasi petani untuk menjalin kerja sama dengan pabrik minyak kelapa sawit untuk mendapatkan bahan baku tandan kosong.
 
Untuk pelaksanaan proyek perubahan tersebut, ia mengatakan, dalam waktu dekat akan mengajukan draf peraturan daerah yang mengatur tentang penggunaan tandan kosong untuk pupuk kelapa sawit.
 
Ia meyakini, proyek perubahan ini akan berdampak positif bagi pemerintah daerah, petani sawit, dan pabrik minyak kelapa sawit di daerah ini.
 
Sementara itu Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko Budiyanto mendukung proyek perubahan ini dan diharapkan semua pihak baik pemerintah daerah, petani, dan pabrik mendukung proyek ini.
 
"Selama ini tandan kosong masih menjadi permasalahan serius dan belum dapat diatasi karena jumlahnya yang banyak di pabrik," ujarnya.
 
Namun dengan adanya proyek perubahan ini, katanya, tidak ada lagi tandan kosong sawit yang menumpuk di pabrik dan menyebabkan pencemaran lingkungan.
 

Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023