OJK dan Hipmi bisa menjadi partner strategis dalam memberantas segala praktik keuangan ilegal.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Satuan Tugas Pemberantasan Keuangan Ilegal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sarjito menilai bahwa saat ini produk keuangan ilegal telah menjadi isu yang krusial di masyarakat.

Menurutnya, produk-produk keuangan ilegal yang marak bermunculan telah merugikan masyarakat, sehingga mengikis rasa kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan di Indonesia.

“Dari skema penipuan hingga investasi bodong, produk-produk ini menyebabkan kerugian finansial yang signifikan pada korban individu dan mengikis kepercayaan khalayak umum terhadap sistem keuangan secara keseluruhan,” kata Sarjito melalui keterangan resmi, di Jakarta, Minggu.

Hal itu, ia sampaikan dalam talk show virtual bertajuk "Memerangi Bersama Produk Keuangan Ilegal" yang diinisiasi oleh Bidang II- Keuangan, Perbankan, dan Perencanaan Pembangunan Nasional Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) dan Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia (AFPI).

Oleh karena itu, Sarjito mengapresiasi serta meminta Hipmi untuk terus mensosialisasikan kepada masyarakat, terutama para pengusaha yang tergabung di dalam organisasi dalam rangka membantu publik agar sadar keberadaan produk keuangan ilegal.

“Semoga di kemudian hari OJK dan Hipmi bisa menjadi partner strategis dalam memberantas segala praktik keuangan ilegal,” ujar Sarjito.

Pada kesempatan yang sama, Anggota Bidang II BPP Hipmi Angela Oetama menyampaikan bahwa risiko dari produk keuangan ilegal perlu untuk diketahui bersama.

Tak kalah penting, katanya pula, strategi-strategi untuk memberantasnya juga perlu untuk disosialisasikan agar publik sadar akan langkah preventif maupun kuratif, khususnya mengenai konten-konten yang berbau penipuan, skema penipuan seperti situs atau aplikasi palsu yang berbahaya, dan produk keuangan ilegal ataupun investasi bodong.

“Kami sebagai Himpunan Pengusaha Muda Indonesia merasa terpanggil untuk ikut serta dalam mengedukasi, mensosialisasikan, dan menyebarluaskan ke masyarakat Indonesia, terutama ke lingkungan terdekat kami agar tidak lagi yang jadi korban penipuan,” ujar Angela.

Angela berharap, semua pemangku kebijakan maupun kepentingan (stakeholder), serta masyarakat dapat berkolaborasi bersama untuk memerangi keberadaan produk ilegal di tengah masyarakat.

Adapun talk show tersebut merupakan acara perdana dari rangkaian Program Fintalk yang akan mengangkat berbagai topik seputar keuangan yang bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat.

Acara Fintalk menjelaskan strategi kolaboratif antarpemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, penegak hukum, hingga pelaku industri dalam mengatasi tantangan yang berasal dari produk keuangan ilegal.
Baca juga: Menkeu pastikan impor tekstil ilegal tidak melalui PLB
Baca juga: Kemenkominfo putus akses 14.297 situs produk keuangan ilegal

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023