Saat ini Indonesia menjadi negara pertama yang mengimplementasikan mandatori Biodiesel campuran 35 persen atau B35
Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) menyatakan program mandatori biodisel yakni pemanfaatan sawit untuk sumber energi baru terbarukan turut membantu target pemerintah dalam mewujudkan emisi karbon nol persen.

Ketua Umum Aprobi Paulus Tjakrawan di Jakarta, Senin, menyebutkan penggunaan biodiesel dapat menekan emisi karbon sebesar 27,8 juta ton CO2eq pada 2022.

Angka tersebut meningkat dari 2021 yang mana kontribusi biodiesel terhadap penurunan karbon mencapai emisi 25,43 juta ton CO2 ekuivalen serta 2020, yang mengurangi emisi karbon 22,48 juta ton CO2 ekuivalen.

"Kontribusi biodiesel untuk menekan emisi karbon terus meningkat setiap tahunnya. Jadi biodiesel juga berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon," katanya melalui keterangan tertulis dari Aprobi.

Selain itu, lanjut Paulus, biodiesel merupakan bagian energi baru terbarukan untuk mendukung ketahanan energi negara.

Baca juga: Industri hilir sawit harapkan pemerintah antisipasi hambatan ekspor

Baca juga: Aprobi akan tingkatkan kapasitas produksi dukung implementasi B35


Oleh karena itu, pihaknya mengharapkan pemanfaatan sawit sebagai sumber energi baru terbarukan dapat terus dijalankan di dalam negeri, apalagi saat ini, pemerintah telah berhasil mengimplementasikan program B35 atau campuran biodiesel 35 persen dengan bahan bakar solar.

Dikatakannya pengembangan biodiesel di Indonesia sudah berjalan sejak 17 tahun lalu yang ditujukan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian dan lingkungan.

"Saat ini Indonesia menjadi negara pertama yang mengimplementasikan mandatori Biodiesel campuran 35 persen atau B35," ujarnya.

Pada 2023, tambahnya, penggunaan biodiesel melalui mandatori B35 sebesar 13,15 juta kiloliter atau setara pemakaian solar sekitar 80 juta barel, selain itu, program ini juga melibatkan 1,6 juta petani dalam program ini.

Pada kesempatan itu Paulus Tjakrawan menyatakan peranan kelapa sawit sebagai bahan baku biodiesel sangat penting terutama sebagai komoditas yang sangat strategis dan berkontribusi sangat besar dalam perekonomian.

"Namun demikian, manfaat sawit ini belum banyak diketahui generasi milenial," katanya.

Terkait hal itu beberapa waktu lalu Aprobi melakukan kampanye positif kelapa sawit kepada kalangan generasi muda terutama para pramuka dalam rangkaian gelaran Raimuna Nasional XII di Jakarta, 14-21 Agustus 2023 yang dihadiri sebanyak 13.549 anggota Pramuka.

"Promosi biodiesel dan sawit kepada Pramuka sangat penting dilakukan untuk mendistribusikan informasi positif dan mencegah meluasnya isu negatif di masyarakat," ujarnya.

Paulus Tjakrawan menyatakan penyebaran informasi positif sawit sangat efektif dilakukan di Raimuna Nasional karena mengajak peserta untuk berpikir komprehensif dan konstruktif berkaitan kontribusi sawit maupun biodiesel bagi Indonesia.

"Pramuka yang juga bagian generasi milenial perlu mendapatkan informasi yang benar tentang kelapa sawit. Sosialisasi ini mendapatkan dukungan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang memiliki program promosi sawit," jelasnya.

Baca juga: Konsumsi minyak sawit untuk biodiesel tak ganggu kebutuhan pangan

Baca juga: Aprobi: Biodiesel berperan strategis dalam transisi energi nasional

Pewarta: Subagyo
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023