Boston, Massachusetts (ANTARA News) - Seorang tersangka pemboman Boston dilaporkan mati setelah terlibat baku tembak dengan polisi, sedangkan satu pelaku lainnya tengah diburu.

Perburuan pelaku bermula setelah seorang polisi penjaga kampus perguruan tinggi elite Institut Teknologi Massachusetts (MIT) terbunuh, tulis the Boston Globe seperti dikutip AFP.

Tersangka pertama ini semula diberitakan ditangkap polisi distrik Watertown sebelah utara MIT, tapi kemudian tewas karena luka parah yang dideritanya.

MIT, salah satu universitas top kelas dunia, berada di Cambridge, Massachusetts, yang dipisahkan Sungai Charles dari Boston di mana tiga orang terbunuh dan 180 orang terluka akibat serangan bom hari Senin lalu.

Pihak berwajib menolak mengaitkan kedua orang itu dengan bom Maraton Boston meski beberapa jam sebelumnya FBI mengedarkan foto para tersangka pelaku pemboman.

Kedua tersangka digambarkan masih muda, salah satunya mengenakan topi baseball putih, sedangkan satunya lagi mengenakan topi hitam. FBI tidak merinci identitas mereka, hanya menyebut mereka dengan Suspect One (Tersangka Satu) dan Suspect Two (Tersangka Dua).

Media setempat melaporkan insiden ini bermula dari perampokan di pom bensin, diikuti penembakan polisi kampus, lalu upaya polisi mengejar sebuah kendaraan sampai kota Watertown.

Jaringan NBC-WJAR menayangkan seorang pria terkujur di sebuah jalan di kota itu dan dikelilingi polisi.

Polisi kampus MIT yang meninggal itu sebelumnya luka sangat parah setelah mendapat laporan  ada perampokan, kata jaksa distrik Middlesex Michael Pelgro seperti dikutip AFP.  Dia lalu dilarikan ke rumah sakit namun sudah tak tertolong lagi.

Dua bom yang diletakkan dekat garis finish Maraton Boston itu berisi paku dan pecahan-pecahan logam lainnya yang membuat banyak korban mengalami luka mengerikan.

Kedua orang tersangka pelaku terlihat di video berjalan tenang dan berbaur dengan penonton lomba Maraton Boston di Jalan Boylston di mana lomba berakhir.

Presiden Barack Obama sebelumnya bersumpah akan menangkap pelakunya.  "Ya, kami akan menangkap kalian, dan ya kalian akan diadili," kata Obama di Katedral Salib Suci, Boston.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013