Banyumas (ANTARA) - Perajin tahu di Desa Kalisari, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mendapatkan pelatihan budi daya maggot dengan menggunakan ampas kedelai atau ampas tahu yang selama ini dianggap sebagai limbah.

"Pelatihan ini merupakan hal baru bagi kami. Selama ini, kami memanfaatkan ampas tahu sebagai bahan untuk membuat kerupuk atau dijadikan pakan ternak saja," kata salah seorang perajin tahu, Jariyah di Desa Kalisari, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Selasa.

Oleh karena itu, kata dia, pelatihan budi daya maggot dengan ampas tahu merupakan hal yang sangat menarik dan bermanfaat bagi pengembangan usaha perajin tahu.

Maggot adalah belatung atau larva dari lalat hitam (black soldier fly).

Dengan demikian, lanjut dia, para perajin tahun memiliki opsi baru yang bernilai ekonomi dengan memanfaatkan ampas tahu untuk budi daya maggot.

"Selain budi daya maggot, kami juga diajarkan tentang pengemasan produk," jelasnya.

Pelatihan budi daya maggot menggunakan ampas tahu tersebut diberikan oleh tim dosen Institut Teknologi (IT) Telkom Purwokerto melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang mendapatkan dana dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi.

Ketua PKM IT Telkom Purwokerto Nabila Noor Qistiani mengatakan ampas tahu yang selama ini dianggap sebagai limbah ternyata bisa bernilai ekonomis jika diolah untuk budi daya maggot.

Oleh karena itu, kata dia, Tim PKM memberikan pelatihan pengelolaan limbah ampas tahu melalui teknik biokonversi agar bisa dimanfaatkan dan mempunyai nilai jual.

"Program ini tercetus sebagai salah satu upaya mengatasi dampak negatif limbah ampas tahu yang berpotensi merusak lingkungan," tegasnya.

Di samping pelatihan budi daya maggot, kata dia, pihaknya juga memberikan pemahaman mengenai pentingnya pengemasan produk yang menarik dan strategi pemasaran digital agar lebih bisa bersaing.

Ia mengharapkan langkah inovatif tersebut tidak hanya akan membawa manfaat ekonomi bagi perajin tahu di Kalisari, juga berkontribusi dalam pelestarian alam, lingkungan, serta keterampilan tradisional di tengah perkembangan zaman.

Baca juga: Pemkab Bekasi kembangkan olah sampah jadi maggot
Baca juga: KKP ingin bangun industri "maggot" demi tekan impor tepung ikan
Baca juga: DLH Mataram produksi maggot kering untuk pakan ternak

 

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023