Ini menjadi relevan karena Politeknik STMI Jakarta ini fokusnya di sektor otomotif.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meminta Politeknik STMI Jakarta untuk bisa ikut mengembangkan ekosistem kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV).

"Ini menjadi relevan karena Politeknik STMI Jakarta ini fokusnya di sektor otomotif. Secara kebetulan Indonesia sedang gencar-gencarnya mengembangkan ekosistem EV yang merupakan bagian dari sektor otomotif. Di situ harapan kami bahwa mahasiswa-mahasiswi di sini bisa mengembangkan ekosistem EV," kata Menperin dalam Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Politeknik STMI Jakarta, di Jakarta, Selasa.

Menperin meyakini sektor otomotif atau alat angkut merupakan sektor yang akan terus -menerus berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi itu sendiri.

Terlebih, potensi pengembangan ekosistem EV begitu luas dan kompleks, karena meliputi proses dari hulu ke hilir mulai dari pertambangan hingga produksi, bahkan daur ulang baterainya.

"Subsektor atau sektor otomotif atau alat angkut ini merupakan sektor yang, boleh saya sampaikan, the sky is the limit (tidak ada batasnya). Teknologinya terus-menerus berkembang, kita tidak pernah tahu akan berhenti di teknologi baterai, dan teknologi baterai juga berbagai macam ragam baterai itu sendiri yang sedang disiapkan. Ada yang berbasis lithium, non lithium kemudian ada yg berbasis fuel cell seperti hydrogen," katanya pula.

Ia juga meminta Politeknik STMI Jakarta untuk membuat kurikulum yang sesuai dengan program pemerintah dalam mendorong dan mengembangkan ekosistem kendaraan listrik.

Lebih lanjut, Menperin menegaskan SDM industri yang kompeten merupakan satu dari tiga pilar utama untuk mendorong pertumbuhan industri nasional, selain investasi dan teknologi. Ketersediaan SDM industri yang kompeten akan meningkatkan produktivitas dan menjadikan industri lebih berdaya saing.

Pada sisi lain, rendahnya daya saing SDM industri masih menjadi isu strategis dan tantangan yang perlu ditindaklanjuti dan diambil langkah-langkah perbaikan.

Saat ini tenaga kerja industri masih didominasi low skilled labour, berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2023, sebanyak 55 persen angkatan kerja Indonesia berasal dari latar belakang pendidikan SMP ke bawah, dan hanya 18,6 persen lulusan pendidikan tinggi Indonesia yang berasal dari program Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM).

"Kalian masing-masing adalah bagian dari 18,6 persen tersebut yang diharapkan bisa mengisi posisi pekerjaan yang middle to high level skilled, sehingga dapat mengakselerasi peningkatan produktivitas industri nantinya," katanya pula.

Menperin juga menitipkan pesan kepada para mahasiswa dan mahasiswi baru bahwa tantangan industri ke depan akan semakin sulit dan kompleks. Para mahasiswa pun diminta untuk bisa sigap menjawab tantangan dan menjaga pertumbuhan industri yang ditargetkan sebesar 5-6 persen, juga kontribusi manufaktur terhadap PDB sebesar 19,5 persen kelak saat mereka lulus di tahun 2027.

Sejalan dengan arahan Menperin, Direktur Politeknik STMI Jakarta Mustofa siap menghasilkan lulusan unggul untuk mengisi tenaga kerja sektor otomotif.

"Kami ingin mewujudkan Politeknik STMI Jakarta menjadi Role Model Pendidikan Tinggi Vokasi Industri Otomotif, yang menghasilkan lulusan unggul dan berdaya saing global untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja sektor industri otomotif," katanya lagi.

Adapun kegiatan PKKMB yang berlangsung pada 28-30 Agustus 2023 itu, diikuti 400 mahasiswa baru angkatan 2023 yang merupakan hasil seleksi dari 3.781 pendaftar melalui tiga jalur Jarvis, yaitu Jarvis prestasi, Jarvis bersama, dan Jarvis mandiri.

Dalam kegiatan PKKMB, para peserta diberikan materi terkait kesiapan SDM pada era Industri 4.0, bela negara dan tata laksana perkuliahan di Politeknik STMI Jakarta.

Mustofa menjelaskan sejak awal menjadi politeknik, jumlah pendaftar ke unit pendidikan vokasi di bawah Kemenperin ini terus konsisten meningkat dari 925 pada tahun 2016 menjadi 3.781 pada tahun ini.

"Kami telah meningkatkan kapasitas penerimaan 30 persen dari 300 pada tahun-tahun sebelumnya menjadi 400 mahasiswa pada tahun ini," katanya pula.
Baca juga: Kemenperin cetak SDM industri otomotif mahir digital lewat LeMMI 4.0

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023