Itu konstitusi nggak boleh
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo saat menghadiri Pembukaan Mahasabha XIII Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) 2023 di Kota Palu, Sulawesi Tengah, sempat menyampaikan bahwa jabatan presiden tiga periode tidak diperbolehkan konstitusi.

Hal itu diutarakan Joko Widodo saat mendengar harapan seorang mahasiswi peserta Mahasabha KMHDI bernama Tirsya Riyani yang berharap Presiden Widodo bisa menjabat tiga periode.

Awalnya, Tirsya pada kesempatan itu terpilih untuk maju menjawab pertanyaan yang diajukan Jokowi tentang "jauh di mata dekat di hati."

Setelah maju ke atas panggung, mahasiswi tersebut ternyata belum menyiapkan jawaban atas pertanyaan Presiden Jokowi.

"Tadi tunjuk-tunjuk gini apa tadi?" tanya Presiden Jokowi ketika mendapati Tirsya belum menyiapkan jawaban.

"Mau dekat-dekat saya saja ini," kata Presiden lagi.

Baca juga: Jokowi: Konsep pendidikan SMKN Semarang bisa diperluas secara nasional

Tirsya lalu mengatakan dirinya memang mau dekat dengan Presiden Jokowi. Dia pun mengucapkan terima kasih kepada Jokowi yang menurutnya telah menjadi pemimpin yang baik untuk bangsa.

Dia lalu menyampaikan harapan agar Presiden Jokowi bisa menjabat tiga periode.

"Mau bilang terima kasih Bapak sudah menjadi Bapak Presiden yang begitu baik buat bangsa Indonesia. Saya sangat kagum dan sangat bangga, kalau bisa Pak, Bapak bisa jadi presiden untuk tiga periode," harap Tirsya.

Mendengar jawaban itu, Presiden Widodo menyatakan bahwa hal itu tidak diperbolehkan oleh konstitusi. "Itu konstitusi nggak boleh," kata Jokowi.

Presiden lalu melontarkan pertanyaan "jauh di mata dekat di hati" kepada mahasiswa lain bernama Kadek Febri.

Baca juga: Presiden Jokowi bantu modal untuk dua peternak di Cirebon

Kali ini pertanyaan yang sebelumnya sudah berulang kali dilontarkan Presiden Jokowi dalam berbagai pertemuan itu pun terjawab.

"Kalau saya berpikir tadi singkatnya ibu saya karena ibu saya jauh. Tapi, kalau saya berpikir saintis yang paling dekat hati itu empedu, tapi saya lihatnya jauh," jawab Kadek Febri.

Presiden pun mengatakan jawaban "ibu" sejatinya adalah jawaban yang betul. Namun, yang dimaksud olehnya adalah jawaban kedua, yakni empedu.

"Jawabannya yang tadi betul, ibu. Tapi, yang saya maksud jawabannya bukan itu. Tapi, yang benar nomor dua, empedu. Ini saya bawa ke beberapa pertemuan sekarang terjawab oleh Kadek. Jadi, sudah terjawab," kata Presiden.

Kadek Febri pun mendapatkan hadiah sepeda dari Presiden Jokowi.

Baca juga: Presiden kunjungan ke Palu buka Kongres Nasional KMHDI 2023
Baca juga: Jokowi pastikan penunjukan pj gubernur Jateng sesuai mekanisme
Baca juga: Jokowi sebut Muktamar Sufi tingkatkan kepercayaan dunia pada Indonesia


Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023