Kuala Lumpur (ANTARA) - Dua anak panda raksasa bernama Yi Yi dan Sheng Yi pulang ke China pada Selasa (29/8) malam waktu setempat, mengakhiri masa tinggal mereka di Malaysia setelah mencapai usia dewasa.

Dalam sebuah upacara singkat yang diadakan di Pusat Konservasi Panda Raksasa di Zoo Negara, Wakil Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, dan Perubahan Iklim Malaysia Huang Tiong Sii mengatakan bahwa Yi Yi, yang kini berusia lima tahun, awalnya dijadwalkan pulang pada 2020, tetapi rencana ini ditunda akibat pandemi COVID-19.

"Mengingat Sheng Yi juga mencapai usia 24 bulan pada Mei lalu, maka Asosiasi Konservasi Margasatwa China (China Wildlife Conservation Association/CWCA) menyetujui usulan Malaysia untuk mengirim anak panda raksasa ketiga pulang bersama Yi Yi," ujarnya.
 
   Sang menteri juga memuji peran penting dua panda raksasa itu, termasuk induk mereka, dalam membina hubungan yang lebih erat antara China dan Malaysia.   


Kedua satwa tersebut adalah anak panda raksasa kedua dan ketiga yang lahir di Malaysia. Yi Yi lahir pada 14 Januari 2018, sedangkan Sheng Yi lahir pada 31 Mei 2021. Anak panda raksasa pertama yang lahir di Malaysia, Nuan Nuan, telah kembali ke China pada November 2017.

"Yi Yi, yang berarti persahabatan, dan Sheng Yi, yang berarti perdamaian dan persahabatan, dipilih sebagai nama untuk kedua anak panda raksasa yang lahir dari pasangan induk yang penuh kasih, Xing Xing dan Liang Liang, yang tiba di Malaysia pada 21 Mei 2014. Nama-nama yang penuh makna ini mencerminkan signifikansi persahabatan dan perdamaian, serta melambangkan ikatan yang kuat antara Malaysia dan China," jelasnya.
 
   Kedua satwa tersebut adalah anak panda raksasa kedua dan ketiga yang lahir di Malaysia. Yi Yi lahir pada 14 Januari 2018, sedangkan Sheng Yi lahir pada 31 Mei 2021. Anak panda raksasa pertama yang lahir di Malaysia, Nuan Nuan, telah kembali ke China pada November 2017.   


Chin Chet Mooi, seorang sukarelawan yang mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk spesies ini sejak Xing Xing dan Liang Liang pertama kali tiba di Malaysia pada 2014, mengatakan momen perpisahan tersebut menjadi salah satu kenangan yang manis sekaligus pahit, dan dia memahami perlunya hewan-hewan tersebut untuk pulang ke negara asalnya.

Induk mereka, Xing Xing dan Liang Liang, yang pekan lalu merayakan ulang tahun mereka yang ke-17, akan tinggal di Malaysia untuk sementara waktu.

Dalam sebuah pernyataan, pihak Zoo Negara mengatakan bahwa anak-anak panda tersebut akan tetap hadir dalam hati dan pikiran mereka melalui kenangan indah dan ikatan kuat yang telah terjalin antara staf, petugas, dan pengunjung kebun binatang itu dengan keluarga panda raksasa tersebut.

"Perilaku mereka yang lucu, raungan lembut, dan kehadiran mereka yang menawan telah menyatu menjadi identitas kebun binatang kami. Dari langkah pertama yang ragu-ragu hingga kenakalan mereka, setiap momen adalah bukti dari kegembiraan dan keajaiban yang dihadirkan oleh panda-panda ini bagi semua orang yang mereka temui," sebut pernyataan itu.
 
   Chin Chet Mooi, seorang sukarelawan yang mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk spesies ini sejak Xing Xing dan Liang Liang pertama kali tiba di Malaysia pada 2014, mengatakan momen perpisahan tersebut menjadi salah satu kenangan yang manis sekaligus pahit, dan dia memahami perlunya hewan-hewan tersebut untuk pulang ke negara asalnya


"Masa depan mereka ada di China. Kami telah melakukan yang terbaik untuk merawat mereka. Mereka akan kembali ke tempat dengan udara yang segar dan salju. Saya tidak sabar untuk melihat foto dan video mereka bermain di tengah salju di China," kata Chin, seraya menambahkan bahwa dia berharap dapat berkunjung ke China untuk melihat Yi Yi dan Sheng Yi, setelah sebelumnya dia pergi ke China untuk mengunjungi Nuan Nuan. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2023