Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kiai Marsudi Syuhud menyebut sufi memiliki peran penting dalam pemberdayaan ekonomi umat.

“Pemberdayaan ekonomi umat mengandung makna sosial yang bertujuan untuk membangun perekonomian masyarakat, baik secara individu maupun kolektif,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Hal itu disampaikan Marsudi saat menjadi pembicara pada Muktamar Sufi Internasional yang mengusung tema "Contemporary Sufi Works in Renewed World” di Pekalongan, Jawa Tengah (30/8).

Pada kesempatan itu, dia pun mengatakan bahwa Jam’iyyah Ahlith Thariqah aI-Muktabarah an-Nahdliyah (JATMAN NU) merupakan salah satu pelopor pemberdayaan ekonomi umat.

“JATMAN ini merupakan lembaga sosial keagamaan yang sangat dekat dengan masyarakat dan sangat potensial untuk menjadi pelopor pemberdayaan ekonomi umat itu sendiri,” imbuhnya.

JATMAN NU merupakan salah satu badan otonom Nahdlatul Ulama. Selain itu, JATMAN juga sarana bagi para mursyidin/khalifah untuk mengefektifkan pembinaan terhadap murid yang telah baiat, sekaligus sebagai forum silaturahmi antar-penganut ajaran Thariqah.

“Tujuan dari organisasi ini adalah untuk meningkatkan rabithah dan ukhwah terhadap guru mursyid/khalifah dan murid, yakni dengan cara menjadikan network ubudiyah menjadi network ekonomi,” ucap Marsudi.

Oleh sebab itu, sambungnya, usaha menggerakkan network (jaringan) sosial keagamaan menjadi jaringan ekonomi merupakan sebuah pemberdayaan.

Dia menambahkan, pemberdayaan ekonomi untuk umat sangat mungkin untuk dilakukan karena JATMAN NU mempunyai kekuatan dan anggota organisasi dari pusat hingga desa.

JATMAN NU, kata Marsudi, sudah mempunyai lembaga yang bergerak di bidang ekonomi, selain memiliki hubungan kuat dengan pemerintah selaku pembuat kebijakan.

Selain itu, tambah Marsudi, pondok pesantren yang berjumlah 26 ribu lebih dan memiliki santri lebih dari 6 juta orang turut menjadi pasar utama dan memungkinkan adanya kerja sama dengan koperasi pondok pesantren.

Dengan potensi besar yang dimiliki oleh organisasi tersebut, Marsudi lantas mengemukakan beberapa saran yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pemberdayaan ekonomi umat.

“Untuk permulaan, diharapkan mendata anggota, baik anggota individu maupun kelompok. Selanjutnya mendata kebutuhan anggota, membuat channel distribusi, mendata produk yang sudah dimiliki oleh anggota dan mencari partner pembiayaan,” imbuhnya.

Menurutnya, dalam menjalankan program tersebut perlu jalinan kerja sama dengan beberapa pihak. Dengan begitu, pemberdayaan ekonomi umat dapat dijalankan dengan lebih efektif.

“Tidak hanya itu, kita juga harus menjalin kerja sama dan membuat network dengan lembaga keuangan yang dimiliki oleh kaum Nahdliyyin dan lembaga keuangan lainnya yang ada,” kata dia.

Marsudi berharap, forum Muktamar Sufi Internasional tersebut akan menghasilkan kerja sama di bidang ekonomi dan investor.

“Saya berharap dari konferensi internasional ini, akan menghasilkan kerja sama ekonomi di antara kita dan kami membutuhkan investor-investor dari para peserta konferensi internasional ini,” ucap Waketum MUI.
 

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2023