Kami harapkan ke depan, hingga tahun 2029, sektor ini dapat memberikan kontribusi lebih besar
Jakarta (ANTARA) -
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menargetkan kontribusi sektor industri furnitur bisa kembali meningkat dan memberikan kontribusi besar bagi sektor manufaktur.

"Jika dilihat sejak beberapa tahun lalu, tren kontribusinya menurun. Kami harapkan ke depan, hingga tahun 2029, sektor ini dapat memberikan kontribusi lebih besar terhadap sektor manufaktur guna meningkatkan PDB nasional," kata Menperin dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
 
Menperin dalam pembukaan Musyawarah Nasional Ke-3 Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) di Jakarta, Rabu (30/8), mengatakan pada tahun 2022, sektor ini berkontribusi sebesar 50,3 persen terhadap PDB nonmigas, sementara industri furnitur memberikan kontribusi sebesar 1,3 persen dengan nilai kinerja mencapai 2,5 miliar dolar AS. Pada tahun 2023, sampai bulan Juni nilai ekspor furnitur dan kerajinan mencapai 1,1 miliar dolar AS.
 
Menurut Menperin, beberapa hal yang akan mempengaruhi pasar furnitur saat ini dan di masa mendatang adalah meningkatnya tren belanja online, penggunaan teknologi berbasis industri 4.0, meningkatnya permintaan akan furnitur ramah lingkungan serta meningkatnya kebutuhan furnitur fungsional, desain ergonomis, dan disesuaikan (customized) terutama bagi generasi millenial dan gen Z.

Baca juga: Kemenperin pastikan SE pelaporan emisi untuk jaga iklim usaha

Baca juga: Menperin minta industri mebel dan kerajinan perluas pasar ekspor

 
Dalam rangka upaya penguasaan pasar serta menanggapi tren industri furnitur, Kemenperin pun menyusun strategi yang berfokus kepada tiga hal, yaitu penguatan media promosi produk, peningkatan produksi furnitur ramah lingkungan, serta penguatan riset referensi pasar furnitur.

Adapun untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas pasokan bahan baku, Kemenperin melakukan upaya perbaikan yang berfokus pada penyediaan akses yang lebih baik sehingga tercapai pola rantai pasok bahan baku furnitur ideal melalui fasilitasi Pusat Logistik Bahan Baku Industri Furnitur serta koordinasi dengan K/L terkait.
 
Kemenperin juga mendirikan Politeknik Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kendal guna mendukung penyediaan SDM terampil bagi industri ini.

"Selain itu, Kemenperin menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 46 Tahun 2022 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai TKDN untuk Industri Kecil. Dengan kebijakan ini, penerbitan TKDN IK menjadi sederhana dan cepat, hanya membutuhkan waktu lima hari kerja dan dilakukan melalui portal SIINas," tutur Agus Gumiwang.

Semua program pemerintah tersebut diintensifkan sebagai wujud keberpihakan pemerintah untuk industri dalam negeri agar dapat maju dan berdaya saing. Selain terus meningkatkan pasar ekspor, pelaku industri furnitur juga diharapkan agar tidak meninggalkan pasar dalam negeri dengan inovasi-inovasi produksi yang lebih sesuai dengan karakteristik dan permintaan dalam negeri.

"Semakin tingginya kesadaran lingkungan dari konsumen furnitur diharapkan dapat memacu pelaku industri untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan dalam produksi, sehingga bisa lebih efisien, bersumber dari bahan baku lestari, ramah lingkungan, menerapkan circular economy, berperan dalam penurunan emisi gas rumah kaca, dan menghasilkan produk berbasis eco design," kata Menperin.

Baca juga: Menperin: Penyederhanaan syarat tingkatkan minat miliki motor listrik

Baca juga: Menperin cek 11 perusahaan industri yang kena sanksi pencemaran udara
 
 
 
 
 
 
 
 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023