Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI memberikan pelatihan tentang manajemen penanganan tempat kejadian perkara (TKP) bom kepada aparatur pemerintah di wilayah Jawa Barat (Jabar).

BNPT berharap pelatihan itu dapat memupuk kesiapan dan keterampilan aparatur pemerintah di Jabar dalam penanganan olah TKP bom, sebab hal itu merupakan aspek penting dalam mengungkap kasus serangan teror.

"Pelatihan seperti ini kami adakan agar rekan-rekan siap dalam melakukan olah TKP. Harus lebih terampil, sebab olah TKP yang dilakukan secara profesional akan membantu dalam pengungkapan kasus teror," kata Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Irjen Pol. Ibnu Suhendra dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Ibnu juga mengingatkan ke[pada seluruh aparatur terkait agar selalu berkolaborasi dalam menjaga keamanan Kota Bandung. Itu dikatakannya karena berkaca dari peristiwa serangan bom di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, pada Desember 2022.

"Beberapa waktu lalu, Bandung menjadi tempat terjadinya bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar. Ini menjadi cambuk bagi kita semua, aparatur pemerintah baik di wilayah dan pusat harus terus berkolaborasi," imbuh Ibnu.

Baca juga: Polda Metro Jaya tegaskan tidak ada anggota Polri terkait terorisme

Lebih lanjut, Analis Bom Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri Aiptu Yosef Didi Setyardi berharap kegiatan tersebut dapat menjadi pedoman dalam menjaga status quo keamanan TKP bom.

"Harapannya, ini menjadi pedoman kita, harus kita jaga status quo keamanan TKP, karena kita butuh sidik jari, komponen serpihan, hingga identitas. Di sini pentingnya harus saling menjaga TKP agar tidak rusak," kata Yosef.

Pelatihan tersebut digelar di Kota Bandung, Jawa Barat, sejak Senin (28/8) hingga Kamis. Sebanyak 60 personel perwakilan instansi terkait hadir dalam agenda itu, di antaranya Densus 88 Antiteror Polri, Jibom Gegana, Puslabfor Polri, serta Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung.

Hadir pula Komandan Pasukan Gegana Kombes Pol. Reinhard Hutagaol, Sekretaris Pusat Inafis Bareskrim Polri Kombes Pol. Yuri Karsono, dan Kabagbanops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol. Alexander Sabar.

Baca juga: Jubir: Densus 88 fokus pencegahan terorisme dan deradikalisasi

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023