Sepekan terakhir laporan terdampak kekeringan bertambah menjadi 12 kecamatan, yakni Kecamatan Cianjur, Cugenang, Karangtengah, Sukaluyu, Haurwangi, Ciranjang, Mande, Cikalongkulon, Cilaku, Cibeber, Sindangbarang dan Cidaun,
Cianjur, Jabar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyatakan wilayah terdampak kekeringan bertambah hingga wilayah selatan Cianjur menjadi 12 kecamatan, sehingga upaya pendistribusian air bersih dengan tangki dilakukan hingga malam hari.

Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo saat dihubungi  di Cianjur, Jumat, mengatakan dampak musim kemarau yang melanda wilayah di Cianjur bertambah dari 8 kecamatan menjadi 12 kecamatan, termasuk dua wilayah di selatan Cianjur, yakni Kecamatan Sindangbarang dan Cidaun.

"Sepekan terakhir laporan terdampak kekeringan bertambah menjadi 12 kecamatan, yakni Kecamatan Cianjur, Cugenang, Karangtengah, Sukaluyu, Haurwangi, Ciranjang, Mande, Cikalongkulon, Cilaku, Cibeber, Sindangbarang dan Cidaun," katanya.

Untuk kecamatan terdampak di wilayah utara dan timur Cianjur, kata dia, masih dapat dilayani lima truk tangki air bersih milik Kementerian PUPR dan PMI Cianjur, sedangkan untuk wilayah selatan pihaknya masih melakukan koordinasi dengan aparat kecamatan dan desa.

Pendistribusian air bersih untuk wilayah terdampak di utara dan timur, katanya,  mengalami peningkatan dari 11 titik menjadi 18 titik per tanggal 31 Agustus, sehingga petugas dan relawan melakukan distribusi sampai malam hari.

"Kita akan berikan pelayanan maksimal sambil menunggu solusi dari aparat kecamatan dan desa yang sudah diminta untuk membangun atau menyiapkan bak penampungan yang besar," kata Rudi Wibowo.

Kepala Desa Karangnunggal, Kecamatan Cibeber, Zamzam Mubarak, mengatakan sejak satu pekan terakhir warga di sebagian besar wilayahnya mengalami kesulitan mendapatkan air bersih karena sumber mata air mengering akibat kemarau.

Sebelumnya warga masih bisa memanfaatkan air sungai dan mata air meski harus mengantri ketika pagi dan sore hari dengan jarak dari perkampungan sekitar 3 kilometer."Karena sumber mata air mengering kami meminta bantuan air bersih dari PMI Cianjur," katanya.

Pendistribusian ke sejumlah perkampungan terdampak dilakukan sampai malam hari karena warga tidak dapat lagi menampung air dari mata air yang sudah tidak mengalir.

"Kami berharap kemarau tidak sampai lama karena kasihan warga harus mengantri berjam-jam untuk mendapatkan pasokan dari tangki," demikian Zamzam Mubarak.

Baca juga: Status siaga bencana kekeringan ditetapkan di Cianjur

Baca juga: BPBD Cianjur : Permintaan air bersih meningkat dampak kekeringan

Baca juga: Warga kaki Gunung Gede-Pangrango kesulitan air bersih

Baca juga: Kemarau tetap melanda meskipun Cianjur memiliki sumber air


 

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023