Perincian mengenai peluncuran itu sedang dianalisis oleh badan-badan intelijen Korsel dan Amerika Serikat, Kepala Staf Gabungan Korsel mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Peluncuran itu merupakan yang terbaru dari rangkaian tes rudal dan latihan militer yang digelar oleh Korut dalam minggu-minggu terakhir, termasuk peluncuran satelit mata-mata bulan lalu yang gagal.
Pemerintah Korsel pada Jumat (1/9) menjatuhkan sanksi terhadap lima individu Korut dan satu perusahaan sebagai balasan atas peluncuran suatu benda, yang oleh Korut disebut sebagai roket luar angkasa, pada Agustus.
Pada Kamis (31/8), media milik negara Korut KCNA melaporkan bahwa Korut telah melakukan simulasi "pembumihangusan" serangan nuklir terhadap berbagai sasaran di Korsel. Tindakan Pyongyang itu memicu kritik dari Seoul.
Latihan militer bersama tahunan antara Korsel dan AS, yang disebut Ulchi Freedom Shield, berakhir pada Kamis setelah kedua pihak selama 11 hari melaksanakan latihan pertahanan udara dengan mengerahkan sejumlah pesawat pengebom B-1B.
Korut memprotes penggunaan pesawat pengebom strategis AS itu dengan balas menembakkan dua rudal balistik hanya beberapa jam setelah pesawat-pesawat tersebut diterbangkan.
Pyongyang telah lama mengecam latihan tersebut sebagai latihan perang.
Sumber: Reuters
Baca juga: Dalam sidang DK PBB, Korut berdalih peluncuran satelitnya tidak bahaya
Baca juga: Korea Utara pamerkan rudal antarbenua Hwasong
Korea Utara tembakkan rudal balistik di lepas pantai timur
Penerjemah: Arie Novarina
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023