Pemerintah Kabupaten Kupang sangat optimistis angka stunting turun dari 16,18 persen menjadi sembilan persen pada 2024
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur mengatakan program orang tua asuh ternyata mampu menurunkan angka stunting sehingga dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kupang, menargetkan pada 2024 jumlah penderita stunting tersisa sembilan persen.

"Pemerintah Kabupaten Kupang sangat optimistis angka stunting turun dari 16,18 persen menjadi sembilan persen pada 2024, penurunan itu sebagai dampak adanya program orang tua asuh yang terus gencar dilakukan pemerintah dalam menurunkan stunting," kata Asisten II Setda Kabupaten Kupang Mesak Elfeto dalam keterangan yang diterima, Senin.

Mesak Elfeto mengatakan hal itu terkait adanya kunjungan tim program Parthnership to Accelerate Stunting Reduction in Indonesia (PASTI) yang itu program kemitraan penurunan stunting di Indonesia yang digagasi BKKBN Pusat dengan sejumlah lembaga pendanaan.

Baca juga: Indonesia berbagi pengalaman percepatan penurunan stunting dengan Laos

Menurut Mesak Elfeto angka stunting di Kabupaten Kupang pada 2019 mencapai 33 persen dengan jumlah penderita stunting mencapai 7.000 orang namun melalui kerja kolaborasi bersama semua pihak jumlah penderita stunting turun menjadi 16,18 pada Februari 2023 atau tersisa 4.899 anak stunting.

"Pemerintah Kabupaten Kupang sangat optimis penderita stunting tersisa sembilan persen pada 2024 karena dengan program orang tua asuh dan berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait dalam operasi penurunan stunting di seluruh pelosok bisa mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Kupang," kata Mesak Elfeto.

Sementara itu Chief Of Party dari Program PASTI, dr. Maria Adrijanti mengatakan PASTI merupakan program kemitraan antara BKKBN Pusat dengan Mitra pendanaan ( USAID, Tanoto Foundation, PT. Amman Mineral Nusa Tenggara, Yayasan Bakti Barito, dan PT. BCA Tbk .

"Kemitraan ini bertujuan untuk mengakselerasikan percepatan penurunan stunting dilakukan selama 4 tahun yaitu 2023-2026 dan diimplementasikan oleh Mitra utamanya Wahana Visi Indonesia," kata Maria Adrijanti.

Baca juga: Legislator minta DKI tingkatkan anggaran khusus penanganan stunting

Menurut dia program PASTI diimplementasikan di empat propinsi termasuk di propinsi NTT di dua kabupaten yaitu Kabupaten Kupang dan Kabupaten Sumba Barat Daya.

Ia menjelaskan terdapat tiga pendekatan yang dilakukan dalam program PASTI yakni mendukung perubahan perilaku pada keluarga yang beresiko stunting, meningkatkan perilaku remaja dan calon pengantin agar siap menghasilkan anak yang sehat dan menguatkan tim penguat penurunan stunting dari desa, kabupaten hingga propinsi.

"Para tokoh agama dilibatkan untuk bisa mendampingi para remaja dan calon pengantin agar bisa menghasilkan generasi sehat, namun kami juga menggunakan pendekatan spesifik yakni dengan Pos Gizi Dasyat dari PASTI dan BKKBN serta PMT dari Kemenkes," kata Maria Adrijanti.

Ia berharap, angka stunting pada tahun 2024 bisa menurun demi generasi selanjutnya.

Baca juga: Kepala BKKBN lantik lima pejabat Pimpinan Tinggi Pratama

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023