Bank Indonesia meyakini inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran tiga plus minus satu persen pada sisa tahun 2023 dan 2,5 plus minus satu persen pada 2024
Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mengatakan inflasi pada Agustus 2023 tetap terjaga dalam kisaran sasaran tiga plus minus satu persen berkat konsistensi kebijakan moneter.

Indeks Harga Konsumen (IHK) Agustus 2023 tercatat deflasi sebesar 0,02 persen (month-to-month/mtm), sehingga secara tahunan mengalami inflasi 3,27 persen (year on year/yoy).

"Bank Indonesia meyakini inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran tiga plus minus satu persen pada sisa tahun 2023 dan 2,5 plus minus satu persen pada 2024," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.

Selain dengan konsistensi kebijakan moneter, Erwin mengatakan inflasi yang terjaga juga merupakan hasil nyata dari eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan pemerintah pusat dan daerah dalam tim pengendalian inflasi pusat dan daerah melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

Inflasi inti tetap terjaga rendah. Inflasi inti pada Agustus 2023 tercatat sebesar 0,13 persen (mtm), stabil dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,13 persen (mtm).

Perkembangan tersebut terutama disumbang oleh inflasi komoditas biaya akademi/perguruan tinggi dan biaya sekolah sejalan dengan dimulainya tahun ajaran baru. Secara tahunan, inflasi inti Agustus 2023 tercatat sebesar 2,18 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,43 persen (yoy).

Inflasi kelompok volatile food menurun. Kelompok volatile food pada Agustus 2023 mengalami deflasi sebesar 0,51 persen (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang inflasi sebesar 0,17 persen (mtm).

Perkembangan tersebut terutama disumbang oleh deflasi pada komoditas daging ayam ras, bawang merah, dan telur ayam ras. Sementara itu, deflasi lebih lanjut tertahan oleh inflasi pada komoditas beras dan aneka cabai. Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi 2,42 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang deflasi sebesar 0,03 persen (yoy).

Kelompok administered prices juga mencatat deflasi. Kelompok administered prices pada Agustus 2023 mengalami deflasi sebesar 0,02 persen (mtm), menurun dari bulan sebelumnya yang tercatat inflasi sebesar 0,44 persen (mtm).

Perkembangan itu dipengaruhi terutama oleh deflasi bahan bakar rumah tangga dan tarif angkutan udara akibat penurunan harga liquid petroleum gas nonsubsidi di tingkat agen dan normalisasi tarif angkutan udara setelah periode libur sekolah.

Sementara itu, deflasi lebih lanjut tertahan oleh inflasi rokok kretek filter dan rokok putih didorong oleh berlanjutnya transmisi kenaikan tarif cukai tembakau. Secara tahunan, inflasi kelompok administered prices terus menurun menjadi 8,05 persen (yoy), lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 8,42 persen (yoy).

Baca juga: Ekonom prediksi inflasi turun di kisaran 3,00 persen hingga akhir 2023

Baca juga: BPS: Inflasi tahunan Agustus 3,27 persen

Baca juga: BPS: Ekonomi RI alami deflasi 0,02 persen pada Agustus 2023

 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023