Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) berkolaborasi dengan Tsinghua Shenzhen International Graduate School (Tsinghua SIGS) untuk international program dan undergraduate degrees dengan mengadakan program percepatan penyelesaian pendidikan.

Sekretaris Universitas UI, dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D., di Kampus UI Depok, Senin, menyatakan kolaborasi antarkampus ini direalisasikan secara nyata dan benar-benar bermanfaat untuk perkembangan program akademik ke depannya

Ia mengatakan saat ini UI memiliki sejumlah disiplin ilmu yang tercakup dalam tiga rumpun keilmuan, yaitu sains-teknologi, ilmu sosial-hukum, dan ilmu kesehatan. UI juga membuka kelas internasional untuk beberapa program studi.

Sementara itu, pihak Tsinghua SIGS juga melihat pentingnya kolaborasi internasional sebagai jembatan koneksi yang lebih luas.

Baca juga: UI–PT Cyber Edu Inkor mengembangkan startup dan inovasi

Baca juga: FIB UI libatkan siswa lestarikan Silat Sabeni lewat permainan inovasi


Secretary of The Party Committee SIGS, WU Xiaofeng, menyampaikan SIGS sudah meraih banyak prestasi hingga menduduki peringkat ke-17 dunia atau nomor satu di Asia versi Times Higher Education. Dengan prestasi tersebut, ia berharap kolaborasi antara Tsinghua SIGS dan UI dapat dilakukan dalam waktu dekat.

"Kami melihat potensi kolaborasi dengan UI karena Tsinghua University juga memiliki program master degree dan doctoral di bidang engineering, environmental, dan science," katanya.

Saat ini, Tsinghua menjalin kolaborasi dengan beberapa perusahaan terkemuka dunia, seperti Huawei, Tencent, dan China Southern Power Grid, untuk mendukung proses perkembangan ilmu pengetahuan.

Rencananya, UI dan Tsinghua SIGS akan berkolaborasi di bidang yang sama untuk international program dan undergraduate degrees. Kerja sama juga dilakukan dengan mengadakan program fast track.

Untuk program kolaborasi yang lebih besar, diperlukan evaluasi lebih lanjut mengenai kesamaan kurikulum, program pembelajaran, dan sebagainya.

Oleh karena itu, kolaborasi dapat dimulai dengan program akademik yang sederhana terlebih dahulu, seperti mengadakan summer course dan guest lecturer yang terbuka untuk mahasiswa internasional.

Peluang kerja sama tersebut juga dapat diperluas untuk program riset. Perwakilan dari Unit Riset Akademik dan Publikasi, Sekolah Kajian Strategik dan Global (SKSG) UI, Dr. Phil in Eng. Irene Sondang Fitrinitia, menilai kesempatan kolaborasi antara kedua institusi harus dimaksimalkan dengan agenda penelitian ilmiah, terutama terkait pemanfaatan teknologi.

Sesuai dengan cita-cita Sustainable Development Goals (SDGs), saat ini UI sedang berfokus pada upaya melakukan riset berdampak yang melibatkan banyak pihak, termasuk mitra industri dan masyarakat.

Riset tersebut mencakup topik transisi energi ramah lingkungan, transformasi digital, serta peningkatan kesehatan dunia. Melihat hal itu, WU Xiaofeng menilai bahwa UI dan Tsinghua SIGS memiliki visi yang sejalan.

Tsinghua SIGS terus memperkuat kerja sama antara industri, akademisi, dan peneliti untuk memastikan riset yang dilakukan menghasilkan produk dan layanan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Dengan mengembangkan infrastruktur transfer teknologi yang sistematis, Tsinghua SIGS menyumbangkan teknologi dan sumber daya manusia untuk mendorong perkembangan ekonomi lokal dan menanggapi kebutuhan industri baru yang berubah dengan cepat.

Oleh karena itu, kerja sama yang nantinya akan terjalin antara UI dan Tsinghua SIGS diharapkan tidak hanya terfokus pada bidang pendidikan, tetapi juga riset yang berdampak bagi masyarakat internasional.

"Kerja sama dapat dikembangkan dalam bentuk pertukaran pelajar, international research, dan international conference," katanya.*

Baca juga: BEM UI-Pemkot Depok kolaborasi upayakan pemerataan pendidikan

Baca juga: Buku edukasi bahaya gempa bumi di Pulau Selayar disusun 3 PTNBH

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023