Jakarta (ANTARA) - Indonesia berhasil mencatatkan potensi transaksi sebesar 28,26 juta dolar atau setara Rp423 miliar untuk produk pertanian dan perikanan di Taipei, Taiwan.

Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei Iqbal Shofwan mengatakan, Indonesia memiliki keunggulan sumber daya alam yang mampu menghasilkan produk pertanian dan perikanan yang berkualitas dan berdaya saing.

"Produk pertanian dan perikanan Indonesia mampu bersaing di pasar Taiwan yang terkenal dengan standar kesehatan pangan sangat tinggi," ujar Iqbal melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Potensi transaksi itu diperoleh melalui keikutsertaan para pelaku usaha Indonesia dalam pameran Smart Agriweek dan International Ocean and Fisheries Show pada 31 Agustus hingga 2 September 2023 di Nangang Exhibition Center Hall 1, Taipei.

Pada keikutsertaan tahun ini, KDEI Taipei memfasilitasi tiga eksportir Indonesia untuk menampilkan produk-produk seperti kubis, sawi putih, brokoli, bahari tuna, ikan todak (swordfish), cumi dan bekicot di Paviliun Indonesia.

"KDEI Taipei terus berupaya agar komoditas Indonesia, khususnya produk pertanian dan perikanan, dapat masuk ke pasar Taiwan karena kedua sektor tersebut menghidupi jutaan petani dan nelayan serta keluarga mereka. Selain itu, keikutsertaan KDEI Taipei di pameran ini sekaligus untuk menjaga dan meningkatkan⁸ pasar yang sudah terbangun," kata Iqbal.

Pada pameran kali ini, KDEI Taipei juga menampilkan sejumlah produk pelaku usaha kecil, dan menengah (UKM) hasil binaan Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan di bawah naungan Export Center. Produk-produk UKM yang ditampilkan antara lain biji kopi, teh, jamu, coklat, kapulaga, vanili, dan cemilan dari buah.

Di sela pameran, KDEI Taipei memfasilitasi para eksportir Indonesia untuk bertemu langsung dengan sejumlah pembeli potensial.

Fasilitasi tersebut menghasilkan potensi transaksi untuk produk pertanian yaitu sawi putih dan kubis senilai 2,2 juta dolar AS hingga akhir tahun 2023.

Sedangkan untuk produk perikanan tercatat potensi transaksi udang vaname senilai 25,6 juta dolar AS, cumi beku senilai 1 juta dolar AS dan escargot senilai 340 ribu dolar AS.

"Capaian ini sungguh menggembirakan dan tentu saja KDEI Taipei akan terus berkomitmen untuk memperkenalkan produk-produk andalan Indonesia lainnya," kata Iqbal.

Pada 2022, ekspor sayuran Indonesia ke Taiwan mencapai 14,42 juta dolar AS atau naik 6 persen dari tahun sebelumnya. Kompetitor Indonesia untuk ekspor produk sayuran ke Taiwan yaitu Thailand dan Vietnam.

Baca juga: Sumut ekspor kubis ke Malaysia dan Taiwan

Baca juga: Mentan lepas ekspor produk hortikultura asal Malang ke Taiwan

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023