Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tiba di NasDem Tower, Jakarta, Rabu, untuk konsolidasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bersama jajaran pengurus NasDem, PKB, dan PKS.

Namun, sampai pukul 15.00 WIB, perwakilan dari PKS belum terlihat kehadirannya di kantor pusat DPP NasDem.

"Saya beserta rombongan DPP PKB siang hari ini merapat ke Kantor DPP NasDem. Ini bukan sekadar merapat biasa, tetapi ini benar-benar merapatkan barisan kemenangan. Jadi kalau merapat kita sering merapat, tetapi dalam kerahasiaan," kata Cak Imin sapaan karib Muhaimin Iskandar, sebelum mengikuti pertemuan.

Dia menjelaskan pertemuan itu menjadi kesempatan untuk membahas di antaranya strategi pemenangan.

"Hari ini saya dan PBB merapatkan barisan untuk bersama-sama NasDem menyiapkan langkah-langkah merebut hati rakyat, menjual gagasan, ide, rencana, sekaligus mengharap cinta dan kepercayaan masyarakat," tutur Cak Imin, yang telah deklarasi menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan, bakal calon presiden.

Dia pun berharap pertemuan siang ini dapat bermanfaat untuk kemajuan bangsa.

Baca juga: Mahfud nilai pemanggilan Muhaimin oleh KPK bukan politisasi hukum

Baca juga: KPK jadwalkan pemeriksaan Cak Imin pada Kamis


"Bukan sekadar bermanfaat untuk per orang apalagi sekadar partai, yang paling pokok tujuan saya merapat hari ini ke NasDem untuk satu tujuan, Indonesia lebih adil dan makmur," ucapnya.

Cak Imin tiba di NasDem Tower pada pukul 14.30 WIB, dan dia disambut oleh Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali dan Sekretaris Jenderal PKB Hasanuddin Wahid. Kedatangan Muhaimin itu disambut dengan iring-iringan shalawat badar yang dilantunkan oleh jajaran PKB dan NasDem di lobi NasDem Tower.

Terkait PKS yang belum hadir, Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali menyampaikan undangan pertemuan telah disampaikan oleh NasDem ke PKS. Dua partai itu juga rutin berkomunikasi membahas pertemuan tersebut.

"Sedianya dari kemarin kami berkoordinasi, kami awalnya mendapat kepastian bahwa Sekjen PKS akan bersama-sama kita pada hari ini untuk berdiskusi bersama-sama," kata Ahmad Ali.

Dalam pertemuan itu, bukan hanya PKS yang tidak terlihat hadir, tetapi juga bakal calon presiden Anies Baswedan. Namun, Anies dikabarkan ada kegiatan lain sehingga tidak dapat mengikuti rapat konsolidasi di NasDem Tower.

Anies dan Cak Imin mendeklarasikan diri sebagai pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9). Dalam deklarasi itu, PKS tidak mengirimkan perwakilannya secara resmi karena partai baru menyetujui Anies sebagai bakal calon presiden.

Baca juga: KPK tegaskan tak ada motif politik terkait penyidikan di Kemenaker

Sementara itu, terkait dukungan terhadap Muhaimin sebagai pendamping Anies masih harus diputuskan oleh musyawarah Majelis Syuro PKS.

"Kami (PKS) mengacu pada anggaran dasar kami di PKS, sesuai Pasal 16 Anggaran Dasar PKS ayat (2) huruf i, menyatakan bahwa kewenangan untuk menetapkan kebijakan partai berkenaan dengan pemilihan presiden dan/atau wakil presiden RI adalah (keputusan) Majelis Syuro sebagai majelis permusyawaratan tertinggi partai, yang keanggotaannya terdiri atas anggota PKS dari seluruh Indonesia," kata Presiden PKS Ahmad Syaikhu di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu pekan lalu.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023