Jakarta (ANTARA) - Jepang mendukung penuh sentralitas dan kesatuan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan mengarusutamakan Pandangan ASEAN terhadap Indo-Pasifik (AOIP), kata Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dalam Pertemuan Puncak (KTT) Ke-26 ASEAN-Jepang.

KTT di Balai Sidang Jakarta pada Rabu itu masuk rangkaian KTT Ke-43 ASEAN yang berlangsung dari 5-7 September 2023. Indonesia tengah mengetuai ASEAN tahun ini.

Kishida menjelaskan Jepang mendukung implementasi AOIP dan mendorong keterbukaan, transparansi, inklusivitas, dan kerangka kerja berdasarkan aturan sebagai prinsip-prinsip utama dalam penerapan inisiatif tersebut.

Jepang, kata Kishida, telah menginisiasi dialog dengan ASEAN pada 1973, lebih awal dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Dalam setengah abad sejak itu, Jepang telah menjadi mitra terpercaya ASEAN yang memiliki hubungan dari hati ke hati.

"Jepang akan selalu bekerja sama dengan ASEAN dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan serta mendorong pertumbuhan dan kemakmuran yang berkelanjutan," kata Kishida.

Jepang mengulurkan saling mengulurkan tangan dengan negara-negara ASEAN pada masa-masa sulit, seperti ketika tsunami di Samudera Hindia, gempa dan tsunami di Jepang Timur, serta pandemi COVID-19.

Baca juga: KTT ke-43 ASEAN momentum wujudkan kawasan ramah perempuan dan anak

Berdasarkan pada hubungan tersebut, Kishida menilai hubungan antarmasyarakat kedua belah pihak tidak hanya pada sektor bisnis, tetapi juga meliputi bidang-bidang lain.

Menjelang peringatan 50 tahun hubungan ASEAN dan Jepang, dia mengajak semua orang merayakan peringatan KTT Jepang-ASEAN yang akan digelar di Tokyo, Jepang, Desember tahun ini.

Kishida mengharapkan momen tersebut menjadi kesempatan emas dalam melanjutkan persahabatan emas yang telah lama terjalin antara Jepang dan ASEAN.

Dia ingin negaranya dan ASEAN terus mempererat hubungan dan kerja bersama demi mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat kedua belah pihak.

Sebagai bagian dari upaya itu, Jepang pada Maret telah mengumumkan dana tambahan senilai 100 juta dolar AS (Rp1,53 triliun) untuk program Dana Integrasi Jepang ASEAN (JAIF).

Jepang juga baru-baru ini mengumumkan Inisiatif Konektivitas Komprehensif Jepang-ASEAN untuk  lebih memperkuat konektivitas dalam berbagai aspek.

Jepang juga akan mendukung pembentukan Pusat Inovasi Digital dan Ekonomi Berkelanjutan, serta mendukung pengembangan ASEAN Center for Public Health Emergencies and Emerging Disease (ACPHEED), kata Kishida.

Baca juga: Jokowi ajak China, Jepang, dan Korsel bangun ekosistem EV

 

Pewarta: Katriana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023