Jakarta (ANTARA) - Korea Selatan sepakat mengadopsi cara pandang Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Indo Pasifik setelah bersama ASEAN menyampaikan pernyataan bersama mengenai Pandangan ASEAN di Indo Pasifik (AOIP).

"Kami menegaskan kembali tujuan dan prinsip Pandangan ASEAN terhadap Indo-Pasifik (AOIP) yang memberikan panduan bagi keterlibatan ASEAN di kawasan Asia-Pasifik dan Samudera Hindia,” kata kedua belah pihak dalam pernyataan bersama di Jakarta, Kamis.

Keduanya sepakat melakukan kerja sama praktis dalam empat bidang prioritas yang diidentifikasi dalam AOIP melalui mekanisme yang dipimpin ASEAN.

Empat bidang prioritas AOIP adalah kerja sama maritim, konektivitas, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (SDGs) 2030, dan bidang ekonomi.

Baca juga: Jokowi tekankan pentingnya kemitraan ASEAN-PBB jaga perdamaian dunia

Di antara prioritas dalam kerja sama maritim adalah keselamatan dan keamanan maritim, peningkatan penegakan hukum maritim, pelestarian dan perlindungan lingkungan laut, konservasi dan pengelolaan keanekaragaman hayati, mendukung komunitas nelayan skala kecil untuk menjamin ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi.

Bidang konektivitas meliputi pembiayaan berkelanjutan dan inovatif untuk pembangunan infrastruktur, pertukaran generasi muda dan antar masyarakat, kota yang berkelanjutan dan cerdas, dan rantai pasokan yang terbuka, aman dan tangguh.

Sedangkan untuk UN SDGs 2030, di antaranya adalah kesehatan masyarakat, perubahan lingkungan dan iklim, kesetaraan gender dan pemberdayaan Perempuan, lapangan kerja yang inklusif dan produktif serta pekerjaan yang layak, dan pengembangan tenaga kerja dan sumber daya manusia.

Sementara dalam bidang ekonomi meliputi Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Korea Selatan (AKFTA), Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), ekonomi hijau dan digital, pemberantasan terorisme, ekstremisme kekerasan dan kejahatan transnasional lainnya, manajemen bencana dan bantuan kemanusiaan, dam kerja sama subregional.

Baca juga: Jokowi ingatkan AS gangguan di Asia Tenggara bisa ganggu perekonomian

Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023