Jakarta (ANTARA) - Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan mata uang rupiah pada Jumat (7/9) bergerak fluktuatif yang ditutup melemah di kisaran Rp15.310-Rp15.380 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pada penutupan perdagangan hari ini, mata uang rupiah melemah sebesar 33 poin atau 0,22 persen menjadi Rp15.328 per dolar AS dari penutupan sebelumnya sebesar Rp15.295 per dolar AS.

“Perekonomian AS menunjukkan ketahanan data yang dirilis pada hari Rabu (6/9) menunjukkan bahwa aktivitas sektor jasa AS tumbuh lebih besar dari perkiraan pada bulan Agustus 2023,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Jakarta, Kamis.

Tercatat Data Purchasing Managers' Index (PMI) Services AS sebesar 54,5 dengan ekspektasi sebelumnya 52,5.

Data tersebut dinilai memicu kekhawatiran bahwa inflasi akan tetap stabil dalam jangka pendek, sehingga memunculkan prospek hawkish yang berkelanjutan dari Federal Reserve.

“Data pengangguran di sesi nanti (yang akan dirilis pekan ini) diperkirakan menunjukkan pasar tenaga kerja AS tetap sehat, dengan klaim pengangguran awal diperkirakan sedikit meningkat menjadi 235 ribu dari 228 ribu pada minggu sebelumnya,” ucap Ibhraim.

Senada, Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong menyatakan pelemahan rupiah dipengaruhi penguatan dolar Amerika Serikat (AS) pasca data PMI Services AS lebih baik dari perkiraan.

“Rupiah berpotensi kembali melemah di tengah sentimen risk off di pasar dan penguatan dolar AS setelah data PMI Services AS yang lebih baik dari perkiraan memicu kekuatiran inflasi dan naiknya ekspektasi pada prospek suku bunga The Fed,” kata Lukman.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023