Kenapa kita melakukan ASEAN Indo-Pacific Forum yang dihadiri oleh perdana menteri dari Australia, Jepang, dan Kanada? Memang kita kan ingin mendorong bahwa kerja sama BUMN dengan pihak swasta juga dengan investasi asing kita buka
Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Forum ASEAN Indo-Pasifik (AIPF) 2023 mendorong kerja sama BUMN dan swasta.

"Kenapa kita melakukan ASEAN Indo-Pacific Forum yang dihadiri oleh perdana menteri dari Australia, Jepang, dan Kanada? Memang kita kan ingin mendorong bahwa kerja sama BUMN dengan pihak swasta juga dengan investasi asing kita buka," kata Menteri Erick Thohir di Jakarta, Kamis.

Hal tersebut disampaikan Menteri Erick saat mengunjungi Media Center Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-43 ASEAN. Ia mengatakan BUMN berperan membangun ekosistem yang kondusif bagi terjalinnya kerja sama dengan berbagai pihak.

"Jangan nanti ada stigma seakan-akan BUMN mau menjadi menara gading, mau menguasai maupun monopoli, tidak, kita harus menjadikan BUMN itu membangun ekosistem," ujarnya.

Kegiatan AIPF Business Matching 2023 di Jakarta, Rabu, dihadiri oleh 185 investor baik internasional dan domestik. Business matching yang dilaksanakan tersebut meliputi beberapa sektor, di antaranya energi terbarukan, pengembangan green hydrogen, green ammonia, refinery alumina, battery value chain serta infrastruktur jalan tol dan pelabuhan.

Menteri BUMN Erick menekankan pentingnya upaya menindaklanjuti setiap potensi kerja sama menuju realisasi.

"Yang namanya kerja sama itu tingkat kegagalannya juga tinggi. Kalau tidak ada follow up makanya kita harus benar jaga satu persatu supaya ini bisa menjadi realita," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Rosan Perkasa Roeslani mengatakan Kementerian BUMN membidik potensi kerja sama senilai 50 miliar dolar AS dari penyelenggaraan AIPF di Jakarta pada 5-6 September 2023.

"Kami memperkirakan dari business matching itu tambahannya akan menjadi potensi kerja sama senilai 50 miliar dolar AS yang terdiri atas BUMN itu sendiri 35 proyek itu 22 miliar dolar AS.

Kemudian dari Bappenas itu empat proyek nilainya 10 miliar dolar AS, dan dari proyek yang datang dari lima negara, yaitu Filipina, Thailand, Malaysia, Myanmar, dan Brunei Darussalam itu nilainya 810 juta dolar AS," ujar Rosan.

Adapun, kata dia, BUMN-BUMN yang terlibat dalam kerja tersebut, di antaranya MIND ID, PT Pelindo, PT Krakatau Steel, PT Bio Farma, PT PLN, Pupuk Indonesia, PT Angkasa Pura I, PT Pertamina, PT ASDP, PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney, dan PT Danareksa.

Baca juga: Biofarma Group ungkap inovasi transformasi digital di AIPF 2023
Baca juga: Kebersamaan ASEAN-Indo-Pasifik mewujudkan kerja sama ekonomi
Baca juga: Kementerian BUMN: 185 investor hadiri AIPF Business Matching 2023
Baca juga: Luhut: ASEAN siap kolaborasi dengan mitra Indo Pasifik secara setara

 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023