Di tengah rivalitas dan ketegangan geopolitik dunia, ini butuh poros agar tetap berputar pada jalurnya.
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah Indonesia membawa komitmen stabilitas dan perdamaian sebagai komitmen yang akan disuarakan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di India pada 9—10 September mendatang.

"Besok siang saya berangkat ke G20 Summit di India, dan komitmen apa yang akan kita bawa ke sana. Menurut saya stabilitas dan perdamaian adalah kunci kemakmuran," kata Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers penutupan KTT Ke-43 ASEAN di Jakarta, Kamis.

Jokowi menekankan bahwa dunia membutuhkan tempat yang aman (safe house) sehingga stabilitas dan perdamaian menjadi kunci terwujudnya kemakmuran. Selain itu, kolaborasi dan kerja sama harus diutamakan.

Indonesia pun berkomitmen menyuarakan kepentingan negara berkembang yang berkaitan dengan inklusivitas dan hak-hak untuk menyejahterakan rakyatnya.

Hak-hak kesejahteraan rakyat yang dimaksud Jokowi juga termasuk yang tengah diupayakan pemerintah, yakni hilirisasi industri (industrial down streaming).

Adapun fokus yang diusung Indonesia pada Keketuaan ASEAN adalah pusat pertumbuhan ekonomi epicentrum of growth menjadi tema yang tepat di tengah ketegangan politik yang ada.

"Tepat, sangat tepat, karena di tengah rivalitas dan ketegangan geopolitik dunia, ini butuh poros agar tetap berputar pada jalurnya," kata Presiden.

Kepala Negara menilai bahwa ASEAN memiliki potensi besar untuk menjadi poros karena pertumbuhan ekonomi yang berada di atas rata-rata dunia.

Selain pertumbuhan ekonomi, negara-negara ASEAN, terutama Indonesia memiliki bonus demografi dan stabilitas politik yang terjaga.

"Saya melihat menjadi tugas Indonesia bersama negara ASEAN lainnya memastikan bahwa seperti saya sampaikan bahwa kapal ASEAN harus terus berlayar," katanya.

Baca juga: Jokowi ungkap manfaat ekonomi bagi kawasan dari KTT ASEAN
Baca juga: Pengamat: Sukses KTT ASEAN bukti Indonesia mampu redam konflik kawasan

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023