Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian meningkatkan kualitas produk hilirisasi hasil hutan olahan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berupa kayu dan rotan melalui pemanfaatan Dana Alokasi Khusus bidang industri.

“Dapat dimanfaatkan oleh UMKM untuk memperoleh akses mesin atau peralatan, sehingga dapat meningkatkan daya saing produk furnitur di sentra tersebut,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

Menurut Kementerian Perindustrian, pagu untuk industri skala kecil dan menengah (IKM) bidang pangan, furnitur, dan bahan bangunan yang mendapatkan pendampingan, penerapan sertifikasi, produk, dan penguatan mesin/peralatan mencapai Rp6,22 miliar.

Lebih lanjut, pagu untuk IKM pangan, furnitur, dan bahan bangunan yang mengikuti program restrukturisasi mesin/peralatan mencapai Rp4,25 miliar.

Ia memaparkan bahwa beberapa daerah penerima DAK bidang furnitur adalah Kabupaten Sragen, Jawa Tengah; Kota Surakarta, Jawa Tengah; Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah; Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur; Kota Kendari, Sulawesi Tenggara; Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara; Kota Binjai, Sumatera Utara; Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah; dan kabupaten/kota lainnya.

Secara khusus untuk IKM, Putu menjelaskan bahwa pemerintah memiliki program restrukturisasi mesin peralatan berupa potongan harga kepada pelaku IKM yang telah dan/atau membeli peralatan baru.

“Total nilai potongan untuk IKM furnitur dari tahun 2012 sampai 2022 mencapai Rp12,46 miliar,” ujar Putu.

Kemenperin juga mendorong para pelaku IKM furnitur untuk masuk ke katalog elektronik atau e-catalog untuk menembus pasar dalam negeri, terutama oleh pemerintah.

Putu menjelaskan bahwa berbagai fasilitas tersebut merupakan upaya pemerintah mendukung pelaku UMKM melakukan hilirisasi hasil hutan.

Dalam hal ini, Kemenperin juga berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga pemerintahan lainnya. Salah satu bentuk kolaborasi tersebut adalah pendirian pabrik atau rumah produksi bersama di Trangsan, Jawa Tengah.

“Kegiatan pengembangan hilirisasi hasil hutan nasional banyak melibatkan UMKM dan IKM, khususnya pada industri kayu olahan dan furnitur,” ucap Putu.

Ke depannya, kata Putu, Kemenperin akan meningkatkan kerja sama dengan BUMN, pemangku kepentingan, serta kementerian/lembaga lainnya untuk menciptakan iklim industri furnitur yang lebih baik.

Baca juga: Sapta Nirwandar: Tingkatkan kerja sama agar produk tembus pasar global

Baca juga: Pemkab Bekasi dorong produk UMKM tembus pasar modern

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2023