Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah mengatakan, ajang Nusantara Power Connect 2023  di Jakarta  diharapkan bisa menjadi peluang bisnis dan berbagi pengetahuan bagi para pemangku kepentingan industri ketenagalistrikan dalam skala global.

"Dalam menjawab tantangan global serta akselerasi mewujudkan Net Zero Emission pada tahun 2060, kami menggelar Nusantara Power Connect 2023 agar terjadi interaksi, komunikasi, diskusi, dan menjadi sinergi bersama di industri ketenagalistrikan" ujar Ruly dalam pembukaan PLN Nusantara Power Connect 2023 di Jakarta, Senin.

Ruly menyampaikan, selama 7 tahun berturut-turut, gelaran yang dulunya bernama PJB Connect ini telah menyumbangkan kontribusi besar dalam perkembangan industri listrik di Indonesia.

Gelaran ini juga menjadi tempat penandatanganan kerja sama antar instansi yang mendorong perkembangan industri ketenagalistrikan dalam rangka memperkuat sinergi dalam pelaksanaan O&M pembangkit, mendukung kemandirian nasional melalui optimalisasi TKDN, mendukung program transisi energi pemerintah menuju Net Zero Emission melalui rencana Pembangunan PLTS IKN, PLTB dan lainnya.

"Harapan kami ini bisa menjadi epicentrum dalam menggerakkan perkembangan industri ketenagalistrikan dengan skala global," kata Ruly.

Nusantara Power Connect yang berlamgsung pada 11-12 September  merupakan salah satu upaya PLN Nusantara Power untuk mendukung PLN dalam menghadapi tantangan bisnis ketenagalistrikan yang semakin kompleks di samping terus mewujudkan emisi nol karbon pada 2060.

Penyelenggaraan ini menghadirkan 113 perusahaan, 177 booth, 20 sesi konferensi, serta 55 pembicara yang diikuti oleh delapan negara dari Indonesia, India, Jepang, Singapura, Austria, Malaysia, Uni Emirat Arab, dan China. Gelaran ini akan menjadi epicentrum diskusi perkembangan industri ketenagalistrikan di Indonesia.

Baca juga: PLN Nusantara Power memanfaatkan hidrogen sektor industri kelistrikan

Baca juga: PLN siapkan sistem pertahanan berlapis untuk kelistrikan di IKN

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023