Jakarta (ANTARA News) - Jumlah saham PT Telkom Tbk yang telah dibeli kembali dalam rangka program 'buy back', termasuk pembelian di New York Stock Exchange (NYSE), hingga saat ini baru mencapai 35,793.500 saham dari jumlah maksimal yang diijinkan 1.007.999.964 saham. Menurut Sekretaris Perusahaan TLKM, Harsya Denny Suryo, di Jakarta, Senin, jumlah tersebut tercapai setelah pada 28 Juni perseroan membeli kembali 750.000 saham TLKM atau 13,75 persen dari total volume pasar 5.453.000 saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Transaksi, katanya, dilakukan melalui broker pelaksana Danareksa pada rata-rata harga pembelian Rp7.250 per saham antara 30 menit sesudah pembukaan dan 30 menit sebelum penutupan perdagangan. Pada 28 Juni Telkom Tbk juga telah melakukan pembelian kembali saham sebanyak 90.000 ADR (American Depositary Receipt/1 ADR=40 saham) di NYSE atau 31,52 persen dari total volume pasar 285.500 ADR. Pembelian saham dilakukan melalui broker pelaksana Morgan Stanley Services Limited, dengan rata-rata harga pembelian 30,4876 dolar AS per ADR yang dilaksanakan antar 30 menit sesudah pembukaan dan 30 menit sebelum penutupan perdagangan. Berdasarkan hasil RUPSLB Telkom pada 21 Desember 2005, manajemen PT Telkom Tbk menyediakan dana sebesar Rp 5,25 triliun untuk pembelian saham seri B serta saham dalam bentuk American Depositary Receipt (ADR) yang tercatat di New York Stock Exchange. Ada tiga latar belakang pertimbangan pembelian kembali saham tersebut. Pertama, Telkom berhasil meningkatkan laba dan memelihara kecukupan likuiditas. Kedua, tingkat kewajiban utang (leverage) terbilang rendah. Ketiga, memiliki ruang yang cukup untuk meningkatkan tingkat leverage jika dianggap perlu. Untuk program buy back ini, Telkom menunjuk PT Danareksa Sekuritas sebagai perantara pedagang efek yang dilakukan dalam jangka waktu 18 bulan setelah disetujui dalam RUPSLB pada 21 Desember 2005. (*)

Copyright © ANTARA 2006