Waskita tetap bermanfaat. Namun hal ini sama sebagaimana perusahaan karya plat merah lain yang punya masalah ekuitas,
Jakarta (ANTARA) -
Waskita Karya menjadi salah satu BUMN yang mendapatkan banyak penugasan pembangunan infrastruktur sepanjang kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo  sejak 2014, di sepanjang Trans Jawa dan Sumatera.

Koordinator Indonesia Toll Road Watch (ITRW) Deddy Herlambang ketika  dihubungi di Jakarta, Selasa, mengatakan total ada 1.082 km jalan tol yang dibangun Waskita Karya dari 2.040 km jalan tol semenjak kepemimpinan Presiden Jokowi yang tersebar di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.
 
Infrastruktur jalan tol sendiri memiliki sejumlah manfaat di antaranya memperlancar lalu lintas di daerah yang telah berkembang, meningkatkan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk menunjang pertumbuhan ekonomi.
 
Selain itu, jalan tol juga membantu meningkatkan pemerataan hasil pembangunan dan keadilan serta meringankan beban dana pemerintah melalui partisipasi pengguna jalan.

Baca juga: Waskita Karya fokus proyek IKN Rp4,3 triliun dan restrukturisasi utang
 
Deddy Herlambang menilai PT Waskita Karya (Persero) Tbk mempunyai peran besar dalam membangun infrastruktur jalan tol di Indonesia. Sayangnya, beban emiten berkode saham itu memang cukup berat karena mengemban cukup banyak proyek jalan tol.

“Waskita tetap bermanfaat. Namun hal ini sama sebagaimana perusahaan karya plat merah lain yang punya masalah ekuitas,” katanya.
 
Deddy menyebut perlu ada dukungan pemerintah untuk membantu BUMN karya seperti Waskita Karya bisa bertahan dan menyelesaikan penugasan.
 
Salah satu opsi yang bisa dilakukan adalah dengan penyertaan modal negara (PMN). Terlebih, Waskita menjadi salah satu BUMN karya dengan tingkat penugasan tinggi.
 
“Semisal banyak penugasan, konsekuensinya harus ada PMN. Seperti kereta cepat, itu juga kalau tidak dibantu pemerintah bakal belepotan,” kata Deddy.

Baca juga: PT Waskita Karya fokus restrukturisasi dan penyelesaian proyek
 
NKB per Agustus 2023, Waskita Karya mendapat sejumlah proyek, antara lain Proyek Renovasi Stadion Kanjuruhan senilai Rp332 miliar, Proyek Rusun ASN di Ibu Kota Negara (IKN) Paket 3 senilai Rp1,01 triliun, dan proyek lainnya senilai Rp2 triliun. Perseroan juga telah berhasil meraih proyek IKN dengan nilai Rp8,35 triliun, sementara secara porsi Waskita meraih nilai kontrak sebesar Rp5,46 triliun.
 
Proyek IKN tersebut, antara lain Proyek Jalan Tol IKN Segmen 5A, Proyek Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4, Proyek gedung Sekretariat Presiden dan fasilitas Gedung penunjang, Proyek gedung dan kawasan Kementerian Koordinator (Kemenko) Paket 3, Proyek gedung dan kawasan Kemenko Paket 4, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 1, 2, 3, Proyek Jalan Feeder Distrik Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

Baca juga: Garap proyek IKN, Pengamat: Kualitas teknik Waskita tak diragukan
 
Saat ini, secara total Waskita mengerjakan sebanyak 93 proyek senilai total Rp51,6 triliun. Secara keseluruhan proyek-proyek Waskita Karya didominasi oleh proyek pemerintah dan BUMN, dengan rincian pengerjaan proyek dari pemerintah senilai Rp4,47 triliun atau setara dengan 46,07 persen dari keseluruhan proyek dan proyek dari BUMN/ BUMD senilai Rp3,13 triliun atau 32,19 persen.

Selain itu, Waskita Karya juga mengerjakan proyek dari pemerintah luar negeri senilai Rp1,92 triliun atau 19,82 persen, proyek dari perusahaan swasta senilai Rp100 miliar (1,04 persen), serta investasi senilai Rp90 miliar atau 0,88 persen.

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023