Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menyatakan pasokan Gabah Kering Panen (GKP) ke salah satu penggilingan besar yakni Wilmar jauh menurun dan sangat terbatas akibat siklusi produksi padi berada di musim panen gadu.

"Teman-teman penggilingan padi baik kecil, besar, korporasi swasta juga mengalami penurunan pasokan GKP. Saat ini tantangan yang sebenarnya bukan di penggilingan padi karena merupakan hal yang bagus dengan banyaknya penggilingan padi di Indonesia. Tantangan utamanya adalah bagaimana kita bersama-sama genjot produksi nasional,” tutur Arief usai melakukan sidak mendadak di Gudang Wilmar seperti dikutip dari keterangan resminya di Jakarta, Selasa.

Arief menyampaikan bahwa KSA BPS neraca produksi mencatat produksi padi bulanan pada Agustus hingga Desember mengalami defisit. Ditambah lagi El Nino yang berpotensi berdampak pada produksi nasional. Sehingga saat ini merupakan kesempatan besar untuk mengakselerasi produksi di tengah tantangan yang ada.

“Di samping itu, NFA mendorong adanya upaya pemerintah dalam melakukan revitalisasi alat di teman-teman penggilingan padi skala kecil, agar tidak kalah bersaing dan kualitas giling dapat menghasilkan beras berkualitas premium. Upgrade seperti ini penting untuk segera diwujudkan," ujarnya.

Kendati demikian, Arief mengatakan stok beras di Bulog ada 1,6 juta ton dan 400 ribu ton sedang dalam perjalanan sehingga akan ada stok 2 juta ton. Namun, ia mengimbau masyarakat agar menerapkan belanja bijak sehingga terbentuk budaya konsumsi pangan yang terkendali, sehingga stabilitas pangan tetap terjaga.

"Saya mengimbau kepada masyarakat untuk menerapkan belanja bijak, belanja sesuai kebutuhan, membeli keperluan pangan sesuai kebutuhan dan tidak perlu belanja melebihi kebutuhan yang memicu kelangkaan pasokan dan lonjakan harga,” ajaknya.

General Manager Kawasan Industri Terpadu Wilmar Serang Tenang Sembiring membantah dugaan adanya monopoli beras karena perusahaannya saat ini hanya menyerap 2,5 persen dari keseluruhan produksi padi yang ada di wilayah Banten.

Ia mencatat penyerapan gabah dari petani selama Januari hingga Agustus 2023 berjumlah 69,8 ribu ton. Sementara produksi gabah di Banten diperkirakan di angka 1,5 juta ton.

“Mengacu hal tersebut, persentase penyerapan gabah petani kami ada sekitar 2,5 persen. Jadi bagaimana kami bisa melakukan monopoli dan menentukan harga, sementara pemasok  kami juga berasal dari penggilingan padi di wilayah ini.” tuturnya.

Tenang juga memaparkan bahwa selama Agustus tahun ini, penyerapan GKP yang dapat diserap Wilmar Serang hanya 5 persen dari rerata realisasi produksi atau sekitar 200 ton per hari. Dikatakannya pula bahwa semenjak minggu pertama Agustus 2023, pihaknya hanya menyerap 1.750 MT gabah.

"Kita akan stop pasokan beras karena tidak ada lagi stok gabah per hari ini, hanya ada stok 350 MT saja," ujarnya.


Baca juga: Jawa Barat jaga stok beras hadapi kekeringan

Baca juga: Pastikan stok aman, Presiden Jokowi cek gudang Bulog Bogor dan Jakarta


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023