Shenzhen (ANTARA) - Rome Ballet Company bulan ini memulai tur China 2023 di Provinsi Guangdong, China selatan, dengan mementaskan pertunjukan balet modern bertajuk "Juliet dan Romeo".

Grup balet asal Roma itu mementaskan pertunjukan memukau di Jiangmen pada Minggu (10/9), kendati hujan akibat Topan Haikui turun dengan deras.

Sebelumnya, grup tersebut telah mementaskan pertunjukan di Guangzhou pada Kamis (7/9) dan di Shenzhen pada Jumat (8/9).

Tingginya tingkat kehadiran dalam pertunjukan-pertunjukan tersebut menunjukkan besarnya antusiasme penonton China.

Dikoreografikan oleh Fabrizio Monteverde, balet modern itu dipentaskan dengan judul yang membalikkan judul versi aslinya yang telah bertahan selama berabad-abad, serta memperkenalkan banyak perubahan panggung yang mendobrak kebiasaan.

Kisah dalam pertunjukan ini berlatarkan waktu dari abad ke-14 hingga masa setelah Perang Dunia II.

Tidak hanya memodernisasi elemen visual dan bahasa tariannya, pertunjukan balet modern itu juga memberikan makna kontemporer pada kisah klasik tersebut.

Bahasa modern yang digunakan juga turut memberikan pengalaman segar bagi penonton China yang sudah akrab dengan kisah tragedi karangan Shakespeare itu.

"Anak perempuan saya sedang belajar seni tari, jadi dia sangat terpesona dengan pertunjukan ini. Meskipun kami tidak mengerti bahasa Italia, balet adalah bahasa yang universal, dan seni avant-garde ini benar-benar mengesankan bagi kami," kata seorang penonton bermarga Zhao, yang membawa serta putrinya yang berusia sembilan tahun untuk menonton pertunjukan itu.

Seorang penonton asal Bologna, Italia, saat ini bekerja di Shenzhen juga menyempatkan diri menonton pertunjukan tersebut bersama teman-temannya. "Saya pernah menonton balet 'Romeo dan Juliet' di Italia sebelumnya, dan sekarang saya datang secara khusus untuk menikmati kembali pengalaman itu," ujar dia.

Pewarta: Xinhua
Editor: Bayu Prasetyo
Copyright © ANTARA 2023