Banyuwangi (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) turut membantu pemasaran hasil kerajinan tangan berbahan bambu dan batik tulis Kampoeng Papring di Lingkungan Papring, Kelurahan/ Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

PT Pertamina Patra Niaga melalui Integrated Terminal Tanjung Wangi Banyuwangi, telah menggelontorkan sejumlah program tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibilty (CSR) di Lingkungan Papring, salah satunya membangun "Rumah Bambu" yang menjadi tempat berkumpulnya warga setempat untuk bekreativitas.

"Sebelumnya kami sudah melakukan diskusi bersama dalam forum group discussion (FGD) bersama forum CSR Banyuwangi. Produk kerajinan batik tulis dan cap serta kerajinan berbahan baku bambu akan dimasukkan dalam e-katalog untuk pemasarannya," ujar Supervisor HSSE Pertamina Integrated Terminal Tanjung Wangi Banyuwangi Muhammad Naufal AF saat berkunjung ke Rumah Bambu Papring Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu.

Sementara Area Manager Comm Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi menyampaikan bahwa pihaknya juga membantu produk kopi jenis robusta asal Papring yang sudah dalam bentuk kemasan.

"Setiap bulan kami juga memesan kopi robusta Papring (branding di lingkungan kerja Pertamina Patra Niaga)," ujarnya.
Warga Kampoeng Papring, Kelurahan/KecamatanKalipuro, Banyuwangi, Jatim, membatik di Rumah Bambu Papring. Rabu (13/9/2023) ANTARA/Novi Husdinariyanto

Sementara itu, Koordinator Kerajinan Lingkungan Papring, Desa/ Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Mawiyanto mengemukakan kerajinan berbahan bambu itu dibuat beberapa produk, seperti tas tempat oleh-oleh, besek, lampion, anyaman tas dan anyaman bambu (gedek).

"Semua yang bekerja perajin adalah ibu-ibu dan remaja untuk kerajinan dari bahan bambu, termasuk kerajinan batik tulis maupun cap," ujar dia.

Menurut dia, sejauh ini pemasaran kerajinan tas tempat oleh-oleh dan besek terjual sebatas ketika ada kegiatan untuk menjadi wadah oleh-oleh khas Banyuwangi.

"Kalau anyaman bambu atau gedek kami masih bisa mengirim 300-600 lembar per bulan, tergantung pemesanan. Harga per meter anyaman bambu Rp35.000 hingga Rp40.000," katanya.

Rumah Bambu di Lingkungan Papring dikenal dengan potensi bambunya. Papring dikenal sebagai tempatnya bambu (panggoni pering). Di kampung ini banyak masyarakat yang memproduksi besek (wadah bambu).

Kampung ini terletak sekitar 15 kilometer dari kota Banyuwangi, dan berada di ketinggian 1.000 meter dari permukaan laut (mdpl).

Baca juga: Banyuwangi bentuk Teman Usaha Rakyat untuk dampingi UMKM

 

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023