"Panen kami saat ini lagi tinggi semua bahkan rata-rata petani bisa panen padi hingga 12 ton per hektare dalam setahun," kata Abas di Jakarta, Rabu.
Abas mengungkapkan meski pada musim kemarau para petani pada umumnya kesulitan menggarap sawahnya, namun para petani di Rorotan sudah terbiasa dengan memanfaatkan berbagai sumber air.
"Walaupun sulit, kemarau ini kami tetap berusaha mencari sumber di mana ada air," ungkap Abas.
Abas menjelaskan solusi saat kemarau ini mencari sumber air bisa dari aliran perumahan yang airnya disaring kemudian diteruskan ke sawah.
Selain itu, kata Abas, para petani juga memanfaatkan aliran Kali Gendong dan Banjir Kanal Timur (BKT).
"Kami atur sedemikian rupa untuk dapat terus mengalirkan air ke sawah," jelas Abas.
Selain itu, Abas menuturkan lahan di Rorotan ini lahan yang cukup subur sehingga banyak warga yang memilih untuk bertani padi di sawah.
"Untuk di DKI Jakarta lahan yang terbuka luas bahkan mencapai luas 300 hektare lebih dan masih aktif dengan pertanian padinya itu kan ada di Rorotan ini," tutur Abas.
Adapun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi awal musim hujan di wilayah Indonesia terjadi pada bulan November 2023 atau lebih lambat jika dibandingkan dengan biasanya.
"Awal musim hujan diprediksi akan terjadi di bulan November 2023. Namun karena tingginya keragaman iklim di Indonesia menyebabkan awal musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Jumat (8/9).
Dwikorita mengatakan saat ini sebagian besar wilayah Indonesia masih mengalami musim kemarau. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh adanya fenomena El Nino di Samudera Pasifik, utamanya dipengaruhi angin Muson Australia.
Baca juga: Lokasi TPU Rorotan masih lahan produktif untuk pertanian
Baca juga: Petani Rorotan minta Pemprov DKI memaksimalkan pengairan lahan sawah
Baca juga: Kelompok tani di Jakarta Utara panen padi di dekat TPU Rorotan
Pewarta: Rara Candrika
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023
