Beijing (ANTARA) - Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro telah menandatangani perjanjian kerja sama bilateral di berbagai bidang seperti ekonomi, perdagangan dan pariwisata, lapor stasiun televisi pemerintah China Central Television (CCTV).

Kedua negara juga menandatangani kesepakatan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, penerbangan sipil dan ruang angkasa, CCTV melaporkan pada Rabu (13/9/2023).

Pasangan ini bertemu dalam kunjungan pertama Maduro ke Beijing dalam lima tahun terakhir dengan latar belakang hubungan buruk China dengan Barat serta perundingan energi dan pembayaran utang. China adalah importir minyak terbesar di dunia dan kreditor terbesar Venezuela yang kaya minyak.

China dan Venezuela telah lama menjalin hubungan hangat yang terlihat dalam pembelian minyak rutin China meskipun ada sanksi dan dukungan finansial dari AS yang diberikan kepada negara Amerika Latin yang kekurangan uang melalui kesepakatan pinjaman untuk minyak dan investasi.

China pada Rabu (13/9/2023) meningkatkan hubungan dengan Venezuela menjadi “kemitraan strategis segala cuaca”, yang biasanya hanya diperuntukkan bagi beberapa negara tertentu. Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini memberikan utang lebih dari 10 miliar dolar AS kepada Venezuela, menurut data independen.

Xi mengatakan kedua negara adalah "teman baik yang saling percaya" dan pembangunan bersama, media pemerintah melaporkan.

Ia juga mencatat bahwa tahun depan akan menjadi peringatan 50 tahun terjalinnya hubungan diplomatik kedua negara.

Maduro mengatakan Venezuela mendukung Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative) China untuk meningkatkan infrastruktur perdagangan, kata media China, merujuk pada konferensi terkait di China bulan depan. China mengatakan pihaknya memiliki perjanjian kerja sama Sabuk dan Jalan dengan lebih dari 150 negara dan lebih dari 30 organisasi internasional.

Dia juga mengatakan Venezuela bersedia berkomunikasi dan bekerja sama secara erat dengan China dalam kerangka multilateral seperti dengan kelompok BRICS dan PBB.

Venezuela sedang mengincar keanggotaan BRICS – sekelompok negara berkembang seperti Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan – yang baru-baru ini mendukung ekspansi.

Pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri China pada Kamis menyatakan bahwa Venezuela bersedia bergabung dengan lembaga keuangan dan mendanai inisiatif kerja sama seperti Bank Pembangunan Baru yang didirikan oleh BRICS, dan akan terus mendukung internasionalisasi yuan.

Venezuela dalam pernyataannya mengatakan, sebagai pemasok terpercaya dengan cadangan minyak terbesar di dunia dan gas alam terbesar keempat, mereka dapat memberikan kontribusi penting terhadap agenda energi BRICS.

China mengatakan pihaknya bersedia mendukung pembangunan zona ekonomi khusus di Venezuela dan kedua negara sepakat untuk lebih mengembangkan perdagangan bilateral dan “memperkaya variasi barang dagangan”.

Dalam pernyataan itu mereka juga mengatakan perjanjian penerbangan dan kedirgantaraan mencakup penerbangan masa depan antar negara dan kerja sama dalam penerbangan luar angkasa.

Negara-negara tersebut juga sepakat untuk memperdalam kerja sama antar badan legislatif untuk memperkuat pertukaran undang-undang dan tata kelola.

Baca juga: Maduro lakukan kunjungan ke Tiongkok dan Vietnam dalam "masa sulit"

Baca juga: Venezuela dorong ekspor minyak ke Tiongkok

Baca juga: Xi Jinping kunjungi Venezuela untuk upayakan kesepakatan energi

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023