Yang terjadi di Bromo sangat kami prihatinkan, dampaknya negatif
Karanganyar (ANTARA) -
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan kebakaran yang terjadi di kawasan hutan Gunung Bromo, Jawa Timur, mempengaruhi okupansi atau tingkat hunian tamu hotel di sekitar kawasan itu.
 
"Yang terjadi di Bromo sangat kami prihatinkan, dampaknya negatif," katanya saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis.
 
Menurut dia terjadi penurunan tingkat okupansi hotel hingga 80 persen, yakni dari di kisaran 100 persen menjadi 20 persen.
 
Berdasarkan kajian tersebut, ia meminta seluruh pengelola taman nasional melakukan kajian sehingga aspek keselamatan pengunjung lebih diperhatikan.

Baca juga: BB TNBTS pastikan tidak ada aktivitas wisata di dalam kawasan Bromo

Baca juga: Wisata Gunung Bromo ditutup total akibat kebakaran hutan dan lahan
 
Dengan demikian, menurut dia, akan tercapai sektor pariwisata yang berkelanjutan. Ia juga berharap pihak yang menyebabkan terjadinya kebakaran tersebut diberikan sanksi hukum agar ada efek jera ke depannya.
 
"Hukum harus mampu memberikan keadilan karena banyak yang terdampak, terutama pelaku ekonomi," katanya.
 
Selain itu, menurut dia, juga perlu dilakukan evaluasi menyeluruh agar wisata berbasis alam agar mengacu CHSE (kebersihan, kesehatan, keamanan dan kelestarian lingkungan).
 
Sementara itu, terkait dengan target pergerakan wisatawan pada tahun 2023 ini diharapkan bisa mencapai 1,2-1,4 miliar pergerakan. Angka ini mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun 2022 yakni 700 juta pergerakan wisatawan.
 
"Akhir Juni lalu masih di kisaran 400-500 juta pergerakan. Harapannya ada dorongan di libur Natal dan Tahun Baru agar mencapai target," katanya.

Baca juga: Kemenparekraf terbitkan Outlook Parekraf 2023/2024

Baca juga: Menparekraf menegaskan pariwisata Indonesia berbasis masyarakat
 
 

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023