Cirebon, (ANTARA News) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon akan menangkarkan kura-kura Belawa (tryonix cartilegineus) di Desa Belawa, Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon, karena jumlahnya terus menyusut, padahal satwa itu merupakan hewan langka yang hanya ada di Belawa.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon Ir Nunung Nurjanah, Senin (3/7) di Cirebon mengungkapkan, penangkaran kura-kura sudah sangat mendesak karena satwa itu nyaris punah, diduga akibat lingkungan yang sudah tidak lagi mendukung dan tidak adanya upaya konservasi lingkungan di sekitar habitatnya.
"Kita mengajukan dana dekon dari Pemerintah Pusat sebesar Rp150 juta untuk melakukan penangkaran di kolam-kolam milik penduduk setempat yang akan kita sewa," katanya.
Termasuk kegiatan penangkaran adalah meneliti faktor-faktor apa saja yang membuat jumlah kura-kura terus menyusut, dan setelah diketahui baru dilakukan upaya konservasi habitat guna mendukung perkembangbiakan kura-kura yang usianya bisa mencapai ratusan tahun itu.
Seperti diberitakan sebelumnya jumlah kura-kura Belawa di obyek wisata Cikuya, Desa Belawa, Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon terus berkurang dari tahun ke tahun. Tahun 1980-an jumlah kura-kura Belawa dewasa mencapai sekitar 200 ekor, kemudian menyusut drastis sampai hanya tujuh ekor.
Yayat, pengurus obyek wisata Cikuya mengungkapkan, jumlah kura-kura yang ada di kolam Cikuya saat ini hanya tujuh ekor, diduga kondisi air yang mulai tercemar menjadi salah satu faktor tidak berkembangnya kura-kura Belawa.
Sementara itu jumlah kura-kura yang masih berusia muda, yaitu dibawah 10 tahun tinggal 200 ekor, padahal 10 tahun yang lalu sampai mencapai 400 ekor lebih. Kura-kura seusia itu perlu diselamatkan agar jumlahnya juga tidak terus menyusut seperti induknya yang sudah berusia ratusan tahun.
Selain di cagar alam Kolam Cikuya, kura-kura Belawa juga bertebaran di hampir seluruh kolam penduduk yang ada di Desa Belawa, sehingga program penangkaran juga akan menggunakan kolam milik penduduk supaya mereka dilibatkan untuk ikut mengamankan areal penangkarannya.
Kura-kura Belawa merupakan jenis langka yang sangat unik. Tekstur fisik pada kulit tempurungnya jauh berbeda dengan kulit tempurung kura-kura pada umumnya.
Kulit tempurung Belawa ternyata cekung ke dalam dengan dua bidang seperti buku yang dibuka halaman tengahnya, sementara kura-kura lain pada umumnya mempunyai tempurung cembung.
Selain itu pada bagian cekungannya terdapat guratan-guratan yang dari kejauhan tampak seperti tubuh bagian belakang manusia dengan garis tulang belakang sebagai bagian tercekung.
Kura-kura yang disebut warga sebagai "Cikuya Belawa" itu diyakini sebagai kura-kura purba yang usianya bisa bertahan sampai 1.000 tahun.(*)
Copyright © ANTARA 2006