Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPR RI Sulaeman Hamzah memastikan bahwa stok beras nasional aman hingga akhir tahun 2023

 Hal ini, katanya, berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Pertanian (Kementan) terkait produksi dan ketersediaan beras di Indonesia dari periode Januari-Oktober 2023 yang mencapai 27,88 juta ton.

“Kalau melihat datanya, produksi kita sudah sangat bagus mengingat kebutuhan dalam negeri terpenuhi," kata Sulaeman dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Sulaeman menyakini data yang dikeluarkan BPS dan Kementan ini. Menurut dia, angka 27,88 juta ton itu sudah divalidasi, baik melalui kerangka sampel area (KSA) maupun pengecekan lokasi yang dilakukan jajaran Kementan.

"Jadi, saya sangat yakin dengan angka produksi ini, bahkan kita tidak perlu impor,” ujarnya.

Karena, lanjut dia, angka konsumsi beras Indonesia hanya 25,45 juta ton yang artinya Indonesia masih mempunyai surplus 2,43 juta ton.

Baca juga: Mendag pastikan stok beras untuk masyarakat cukup
Baca juga: Satgas Pangan pastikan stok beras aman


Sulaeman menambahkan saat ini para petani di sejumlah sentra padi terus melakukan panen raya sehingga produksi gabah dalam negeri terus bertambah.

Adapun masalah harga yang kini mulai naik, kata Sulaeman, merupakan imbas dari produksi yang ada.

“Pada Juli 2023 terdapat panen di lahan seluas 828 ribu hektare. Kemudian, pada Agustus 2023 seluas  815 ribu hektare, September 2023 seluas 832 ribu hektare, dan Oktober 2023 seluas 753 hektare,” terangnya.

Sementara itu, anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan menyakini bahwa ketersediaan dan stok strategis beras pada 2024 masih sangat cukup.

Daniel mengatakan dirinya sudah memastikan langsung kepada Kementan soal ketersediaan cadangan beras di Indonesia.

Ia mengatakan ketersediaan beras menjadi penting mengingat pada 2024 menjadi tahun sensitif bagi pangan dan politik karena produksi beras diperkirakan terbatas akibat dampak El Nino dan pada 2024 akan ada Pemilu 2024, Ramadhan, dan Idul Fitri, yang akan meningkatkan konsumsi beras.

"Saat ini sangat cukup karena data yang digunakan perlu disesuaikan dengan data yang ada," ujar Daniel.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023