Mengenai penyebab kebakaran diduga berasal dari gas metan yang terkena hawa panas saat musim kemarau. Suhu udara yang terlalu panas menimbulkan percikan api sehingga membakar sampah
Solo, Jateng (ANTARA) -
Gunungan sampah yang ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Kota Solo, Jawa Tengah  terbakar untuk kesekian kalinya sehingga upaya pemadaman api dilakukan oleh sejumlah instansi terkait.
 
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surakarta Kristiana Hariyanti di Solo, Sabtu mengatakan sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pemadam Kebakaran untuk memadamkan api dengan penyemprotan.
 
"Ini saya sedang menuju ke sana," katanya.
 
Mengenai penyebab kebakaran diduga berasal dari gas metan yang terkena hawa panas saat musim kemarau, kata dia, suhu udara yang terlalu panas menimbulkan percikan api sehingga membakar sampah.
 
Ia mengatakan sejauh ini belum menerima laporan jumlah luasan gunungan sampah di TPA Putri Cempo yang terbakar.
 
"Terkait angka-angka saya belum dapat laporannya," katanya.
 
Meski demikian, dikatakannya, kebakaran terjadi di Blok B TPA Putri Cempo, yakni di sebelah timur utara TPA.
 
Disinggung mengenai sapi-sapi yang dilepasliarkan oleh masyarakat sekitar di kawasan TPA, menurut dia, jauh dari titik kebakaran.
 
"Sapi-sapi biasanya nggak di area itu," katanya.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Surakarta Sutarjo menerima laporan dari anggota terkait kebakaran pada pukul 13.08 WIB.
 
"Ini kami baru meluncur ke sana. Kalau lihat gambarnya ya asapnya banyak," katanya.
 
Ia mengatakan sejauh ini jumlah mobil damkar asal Solo yang dikerahkan sebanyak 15 unit. Meski demikian, jika masih diperlukan akan ada bantuan mobil damkar dari daerah lain seperti Kabupaten Sukoharjo dan Karanganyar.
 
"Ini masih proses pemadaman, mudah-mudahan kobaran api segera padam. Kami mengantisipasi agar kobaran api tidak meluas," kata Sutarjo.
 
Sebelumnya, beredar di video kebaran di TPA Putri Cempo. Pada video tersebut terlihat lalapan api meluas di kawasan TPA.

Baca juga: Kebakaran TPA Putri Cempo belum padam

Baca juga: Pemulung dilarang beraktivitas di TPA Putri Cempo

Baca juga: Kebakaran Pos Polantas Solo diduga karena orang bakar sampah

Baca juga: Investor Korea Selatan berminat kelola sampah di Solo
 

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023