Jadi mereka (pedagang) meminta izin kepada kami untuk difasilitasi. Rupanya mereka punya semangat sendiri untuk membangun fasilitas ini, ...
Baubau (ANTARA) - Sejumlah eks pedagang pasar sentral Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, membangun Pasar Berdikari  secara swadaya di pelataran Jembatan Batu Kelurahan Wale, Kecamatan Wolio,  dengan biaya Rp1,4 miliar.

Pasar yang dibangun di lahan milik pemerintah daerah itu diresmikan oleh Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, Senin.

Wali Kota Ahmad Monianse mengatakan, pembangunan Pasar Berdikari adalah kerja keras dari forum pedagang pasar itu sendiri setelah mereka tergusur dari pasar sentral beberapa waktu lalu.

"Jadi mereka (pedagang) meminta izin kepada kami untuk difasilitasi. Rupanya mereka punya semangat sendiri untuk membangun fasilitas ini, sehingga dinamika ekonomi kota terus berjalan," ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya mengapresiasi pembangunan Pasar Berdikari tersebut karena keadaan daerah yang belum mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan mereka.

"Jadi saya juga menyampaikan terima kasih kepada forum yang sudah bahu membahu bersama anggotanya membangun pasar sebesar ini. Dan mudah-mudahan ini dapat memberikan manfaat buat para pedagang dan perputaran ekonomi di kota kita," tuturnya.

Terkait  beberapa kekurangan fasilitas dan meminta dukungan kepada pemerintah daerah, kata Ahmad Monianse, pihaknya sudah mengomunikasikan ke instansi terkait seperti sarana toilet ke Dinas PUPR dan kelistrikan ke PLN.

"Untuk sarana toilet sudah dimintakan agar menjadi tambahan perhatian, begitu juga dengan listrik sudah dikomunikasikan ke PLN, dan mudah-mudahan dalam waktu dekat dapat dipenuhi," ujarnya.

Ia mengatakan, kesiapan sarana prasarana itu memang tak bisa dipungkiri harus ada untuk mendukung kelancaran aktivitas di pasar tersebut.

Sementara itu, Ketua Forum Peduli Masyarakat Pedagang Pasar Berdikari Kota Baubau, Saruli mengatakan, dana pembangunan pasar berdikari tersebut murni dari pedagang secara swadaya.

"Hanya lokasinya pemerintah yang menyiapkan," ujarnya.

Kata Saruli, total dana yang digunakan untuk pembangunan pasar berdikari itu sekitar Rp1,4 miliar

"Jadi per kios itu hampir Rp15 jutaan, jumlah los sebanyak 112 los," katanya.

Dikatakannya, pasar yang didirikan itu terdapat empat blok, yang mana blok A dan B khusus untuk pedagang pakaian, sedangkan blok C pedagang campuran seperti sepatu, aksesoris, sementara blok D adalah pedagang sembako dan pecah belah.

"Jadi di dalam los ini beragam jenis jualan. Kemudian juga ada warung makan di bagian belakang," katanya.

Pewarta: Hernawan Wahyudono dan Yusran
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023