Indonesia tidak hanya ingin memberikan standard sertifikasi halal di dunia tapi ingin menjadi negara yang memproduksi produk halal terbesar di dunia
Shanghai (ANTARA) - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menyebutkan Indonesia tidak mau hanya bisa memberikan sertifikasi halal, tapi ingin agar produk halal dari Indonesia menjadi yang terbesar.

"Sekarang Indonesia tidak hanya ingin memberikan standard sertifikasi halal di dunia tapi ingin menjadi negara yang memproduksi produk halal terbesar di dunia," kata Wapres Ma'ruf Amin di Shanghai, China pada Senin.

Wapres Ma'ruf menyampaikan hal tersebut saat melakukan pertemuan dengan Perwakilan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Shanghai dan Pengusaha Sektor Halal di Tiongkok yang berlangsung di Kantor LPPOM MUI China yang juga menjadi Kantor Shanghai Al-Amin Consultant, salah satu anak perusahaan Shanghai Al-Amin Biotech Co. Ltd.

"Memang kita membuat semacam standard halal yang menjadi sistem standar halal di dunia dan diakui oleh 50 lembaga sertifikasi halal dan menjadi standar halal yang terpercaya di dunia," tambah Wapres.

Untuk mengembangkan standar halal itu, maka MUI membuat pertama perwakilan-perwakilan LPPOM MUI di berbagai negara, termasuk di Shanghai.

"Dan juga mengakui lembaga sertifikat yang ada di berbagai negara dengan memberikan 'endorsement' jika sudah menggunakan standar MUI dan jumlahnya ada 50 lembaga standar dunia yang ikut standar MUI," tambah Wapres.

Dengan bercanda, Wapres menyebut bahwa Al-Amin Consulting tidak ada hubungan keluarga dengan dirinya.

"Dan tidak ada hubungan usaha dengan saya, tapi ada hubungan saya yaitu hubungan dalam rangka pengembangan produk-produk halal karena waktu itu saya jadi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahkan sebelumnya saya menjadi Ketua Komisi Fatwa MUI," ungkap Wapres sambil tertawa.

Baca juga: LPPOM MUI Shanghai: standar halal Indonesia beri jaminan ke konsumen

Baca juga: Wapres tiba di Shanghai untuk bertemu pengusaha produk halal


Wapres Ma'ruf pun mengundang para pengusaha di berbagai negara khususnya di China untuk berinvestasi produk halal di Indonesia.

"Kemarin di Fuzhou kami juga bertemu dengan sekitar 10 pengusaha, ada yang sudah dan ada yang akan berinvestasi di Indonesia karena gaya hidup halal telah menjadi bagian integral dalam keseharian masyarakat Muslim global," tambah Wapres.

Menurut Wapres Ma'ruf, konsumsi umat Islam sedunia untuk makanan halal di 2021 mencapai 1,27 triliun dolar AS dan diramalkan akan mencapai 1,6 triliun dolar AS pada 2025. Sementara, investasi di bidang sektor makanan halal hampir mencapai 4 miliar dolar AS periode 2020-2021.

"Bahkan gaya hidup halal kini menjangkau populasi dunia terlepas dari agama atau kepercayaannya. Sebab, produk halal identik dengan terjaminnya kebersihan, keamanan, dan kesehatan suatu produk, hal ini tentu akan memacu permintaan dunia akan produk halal ke depan," jelas Wapres.

Sementara Dawood Su selaku Direktur Kantor Perwakilan LPPOM MUI di Shanghai yang juga Pendiri dan Presiden Direktur Shanghai Al-Amin Biotech Co. Ltd. mengatakan melihat pasar produk halal di Indonesia punya potensi sangat besar.

"Selama perkembangan kami dalam waktu 20 tahun ini kami berhasil membangun line produksi gelatin halal sebanyak 4.500 ton dan juga line produk kondrotin sulfat sebanyak 200 ton, dan juga 'line' produksi protein gelatin 500 ton dan lembaran gelatin sebesar 500 ton, jadi harapan kami itu akan supaya lebih meningkatkan kapasitas produksi dan untuk meningkatkan kapasitas produksi kami yang merupakan misi kami yang mendesak," kata Dawood Su.

Kondroitin adalah zat yang sudah ada di tubuh manusia dan diyakini dapat membantu menarik air dan nutrisi ke dalam tulang rawan manusia tetap kenyal dan sehat. Kondrotin juga bisa ditemukan pada tulang rawan sapi.

"Di Indonesia belum ada pabrik produksi gelatin dan juga belum ada pabrik kondrotin sulftat dan kami ingin investasi di bidang ini, di Indonesia. Saya yakin banyak juga perusahaan Tiongkok ingin berinvestasi ke Indonesia untuk memenuhi kebutuhan domestik Indonesia," tambah Dawood.

Pada 2021, Dawood menyebut sudah ada persetujuan investasi gelatin.

"Kami harap tahun ini kami sudah bisa membangun dan produksi 500 ton kondrotin sulfat untuk mendorong perusahaan Tiongkok bisa sukses investasi di Indonesia, kami sudah membangun satu federasi industri biologi Tiongkok dan ASEAN," ungkap Dawood.

Hadir dalam pertemuan tersebut perwakilan perusahaan China, seperti dari Shanghai Al-Amin Biotech Co. Ltd. Ye Fuhai; China-ASEAN Bio-Industry Alliance Xu Ming, Zhang Jiancheng, Zhang Huang, dan Zhang Lijun; Hualing Yak Dairy Group Min Wenxiang; Angel Yeast Co. Ltd. Sun Yuxiang, Ren Tao, dan Xu Hanqing; A&H International Cosmetics Co. Ltd. Zhang Jing dan Zhang Jinnu; Henan Gerun Food Co. Ltd. Wang Xiaomei; serta Shanghai Milkground Food Technology Co. Ltd. Ren Song.

Sementara Wapres didampingi oleh Duta Besar RI untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun; Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika; Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto; Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono Wahjoe Sedjati; Staf Khusus Wapres Mohamad Nasir, Masduki Baidlowi, dan Satya Arinanto dan pejabat terkait lainnya.

Baca juga: Indonesia jadi basis pembeli produk halal terbesar di Asia Tenggara

Baca juga: MUI apresiasi komitmen perusahaan pada produk halal

 

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023