Bintan (ANTARA) - Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP) Kelas II Tanjung Uban, Kepulauan Riau (Kepri) memulangkan tiga orang nelayan Bintan hanyut di perairan Batu Putih Malaysia akibat kapal pompong yang ditumpangi mengalami mati mesin.

Kepala PPLP Kelas II Tanjung Uban, Sugeng Riono, mengatakan, kejadian berawal ketika kapal patroli KPLP, KN. Rantos - P.210 menerima informasi dari APMM atau Coast Goard Malaysia, Senin (18/9), sekitar pukul 17.50 WIB, bahwa satu buah kapal nelayan Indonesia mengalami mati mesin di Perairan Batu Putih Malaysia dengan jumlah ABK tiga orang, yakni Nizam (Tekong), Heri, dan Edi kurniawan.

"Sekitar pukul 18.20 WIB, kami dapat informasi dari APMM kalau ketiga ABK nelayan itu sudah diselamatkan dan berada di atas kapal KM. Marudu 3222 (Maritim Malaysia)," kata Sugeng di Bintan, Selasa (19/9).

Selanjutnya, kata Sugeng, PPLP Kelas II Tanjung Uban melalui Koordinator Kelompok Operasi memerintahkan Nakhoda KN. Rantos - P.210 untuk bergerak menuju posisi KM. Marudu 3222 di perairan Batu Putih Malaysia, sekitar pukul 20.30 WIB.

Lalu, Selasa (19/9), sekitar pukul 02.30 WIB, KN. Rantos - P.210 tiba di lokasi dan melakukan panggilan kepada KM. Marudu 3222 melalui CH 16 Up to CH 17 untuk meminta informasi posisi kapal nelayan yang mengalami mesin tersebut.

"Kapal nelayan mati mesin itu lego jangkar di sekitar posisi Floating KM.Marudu 3222," ungkap Sugeng.

Setelahnya, sekitar pukul 02.45 WIB, Tim dari KN. Rantos turun menggunakan RIB menuju posisi KM. Marudu 3222 untuk berkoordinasi dan melakukan serah terima ABK di Perairan Batu Putih Malaysia yang ditandatangani oleh Pegawai KM. Marudu 3222, LT KDR (M) Muhamad Zarif bin Mat Yunus.

Sekitar pukul 03.00 WIB, KN. Rantos menggunakan RIB menuju posisi kapal nelayan yang lego jangkar untuk melakukan penarikan ke Dermaga Pangkalan PLP Kelas ll Tanjung Uban.

"Mereka sudah tiba di Dermaga PPLP Tanjung Uban dalam kondisi sehat, dan akan dipulangkan kepada keluarga masing-masing," ungkap Sugeng.

Sugeng menambahkan kapal ketiga nelayan itu mati mesin saat tengah melaut mencari ikan di perairan perbatasan antara Indonesia dan Malaysia.

Pihaknya mengimbau agar nelayan lebih berhati-hati sebelum melaut, dengan mengecek peralatan mesin kapal, life jacket, hingga persiapan BBM dan perbekalan yang cukup guna mengantisipasi kecelakaan di laut.

"Kegiatan pemulangan nelayan ini menandakan adanya koordinasi dan kerja sama yang baik antara pemerintah Indonesia dan Malaysia, khususnya di sektor maritim," demikian Sugeng.
Baca juga: Tim gabungan jemput nelayan Bintan hanyut di Perairan Malaysia
Baca juga: Dua nelayan Bintan ditahan di Malaysia dipulangkan ke Tanah Air
Baca juga: Bupati Bintan surati BNPP RI soal penahanan enam nelayan di Malaysia



 

Pewarta: Ogen
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023