Batam (ANTARA) - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan latihan bersama (latma) non-kombatan ASEAN Solidarity Exercise 01 Natuna (ASEX-01 N) di Batam, Kepulauan Riau pada 18–23 September 2023 mengusung semangat Sentralitas ASEAN.

Oleh karena itu, ASEX-01 N hanya diikuti oleh angkatan bersenjata negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

"Selama ini sebenarnya sudah kami laksanakan (latihan bersama) untuk ASEAN-Plus. Untuk kali ini saya ingin ASEAN dulu. Semangat ASEAN, sentralisasi ASEAN," kata Laksamana Yudo yang merupakan penggagas dari ASEX-01 N saat ditemui selepas membuka acara latihan di Dermaga Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, Selasa.

ASEX-01 Natuna 2023 merupakan latihan non-kombatan yang pertama kali digelar sejak ASEAN terbentuk pada 1967, yang melibatkan seluruh angkatan bersenjata negara-negara anggota ASEAN. Walaupun demikian, tidak semua negara mengerahkan alutsista-nya dalam latihan tersebut.

Yudo menjelaskan inisiatif menggelar latihan bersama khusus untuk negara-negara ASEAN muncul karena sebelumnya latihan-latihan hanya dilakukan secara bilateral atau trilateral.

Baca juga: Panglima TNI buka latihan militer ASEAN pertama ASEX-01 Natuna

Baca juga: Presiden: Perpanjangan masa jabatan Panglima TNI masih dalam proses


"Contoh, Indonesia dengan Singapura, Indonesia dengan Malaysia. Ini kan sudah tiap tahun ada latihannya. Nah, ini lebih strategis karena dalam satu waktu ASEAN kita jadikan satu untuk latihan bersama. Toh prosedur maupun ketentuan-ketentuan, taktik latihan juga hampir sama sehingga apabila itu kita samakan seperti Garuda Shield sehingga saya kira akan lebih baik lagi. Itu juga lebih menguatkan ASEAN dalam satu sentralitas bisa terwujud," papar Laksamana Yudo.

Latihan bersama ASEX 01-Natuna 2023 terdiri atas sejumlah program, di antaranya operasi keamanan laut (maritime security), patroli bersama (maritime patrol), latihan pencarian dan penyelamatan (SAR), latihan pemulihan pascabencana (HA/DR) dan bakti sosial, program layanan kesehatan untuk masyarakat (MEDCAP), program pembangunan infrastruktur untuk masyarakat (ENCAP), kemudian diskusi panel dari para ahli dan praktisi tentang tantangan keamanan di ASEAN (SMEE).

Kemudian rangkaian latihan lainnya, pendaratan helikopter/pesawat udara di atas kapal (deck landing qualification) dan latihan isi bahan bakar atau mengirimkan munisi/barang-barang lainnya di tengah laut (replenishment at sea).

Latihan patroli bersama itu nantinya diikuti oleh sejumlah kapal perang dari Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura. Indonesia mengerahkan dua kapal perangnya untuk ASEX-01 Natuna 2023, yaitu KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 dan KRI Jhon Lie-358.

Angkatan Tentara Malaysia mengerahkan satu kapal patroli-nya KD Terengganu, Brunei Darussalam juga kapal patroli-nya KDB Darulehsan, dan Singapura mengerahkan satu kapal perangnya berjenis korvet RSS Vigour. Kapal-kapal itu nantinya berpatroli bersama di Laut Natuna Utara selama ASEX-01 Natuna yang berakhir pada 23 September 2023.

Kemudian, kegiatan MEDCAP melibatkan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat yang juga berfungsi sebagai rumah sakit bantu mengingat KRI itu memiliki kapasitas setara rumah sakit tipe-C. Layanan kesehatan dan kegiatan bakti sosial yang merupakan bagian dari ASEX-01 N dijadwalkan diberikan kepada masyarakat di Kepulauan Natuna.

Sementara itu, ENCAP digelar dalam bentuk renovasi rumah warga tidak layak huni di Desa Sabang Mawang, Natuna, Kepulauan Riau. Setidaknya ada enam rumah warga yang direnovasi oleh para prajurit selama ASEX-01 Natuna 2023.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023