Cianjur (ANTARA News) - Puluhan siswa peserta ujian nasional di SDN Hegarwaas di Desa Sukamanah, Kecamatan Agrabinta, Cianjur, Jawa Barat, Selasa, mendapat tambahan waktu dari panitia karena harus mengeringkan baju sebelum masuk ruangan.

Tambahan waktu bagi 22 orang siswa peserta UN itu diberikan karena mereka terlambat setelah harus menyeberangi sungai selebar 80 meter untuk sampai ke sekolah.

Sejak puluhan tahun lalu, tidak ada akses jembatan penghubung bagi ratusan siswa dan masyarakat sekitar untuk melintas dari Desa Mekarsari ke Desa Sukamanah, di mana SDN Hegarwaas berada.

Setiap harinya puluhan siswa SDN Hegarwaas yang tinggal di Desa Mekarsari terpaksa harus berenang menyeberangi sungai untuk sampai ke sekolah.

"Nanti setelah menyeberang baru kami mengganti pakaian yang basah dengan seragam untuk mengikuti UN. Karena saat UN kata guru kami harus mengunakan seragam," kata Fatimah salah seorang siswa peserta UN.

Setiap harinya, ungkap dia, bersama salah seorang guru dari desa yang sama, puluhan siswa peserta UN menyeberangi sungai dengan cara berenang. Sehingga mereka selalu terlambat untuk masuk ke dalam kelas karena terlebih dahulu harus menjemur pakaian yang basah.

Hal tersebut dibenarkan Jamiri, salah seorang guru yang setiap pagi ikut mengawal puluhan siswanya itu berenang menyeberangi sungai. Dia berharap pemerintah daerah segera membangun jembatan untuk memudahkan akses bagi masyarakat.

"Karena harus berenang sebelum sampai sekolah, anak-anak selalu terlambat untuk mengikuti UN. Namun pantia memberikan waktu tambahan bagi puluhan siswa yang selalu datang terlambat karena harus mengeringkan baju sebelum masuk kelas," katanya.

Dia menuturkan, setiap tahun jumlah siswa yang masuk ke SDN Hegarwaas dari Desa Mekarsari, terus bertambah jumlahnya. Namun tidak adanya jembatan penghubung membuat orang tua selalu was-was melepas anaknya untuk sekolah.

"Di Mekarsari ada sekolah dasar, namun jaraknya cukup jauh jika dibandingkan ke SDN Hegarwaas. Untuk itu kami memohon pemerintah daerah turun langsung melihat betapa pentingnya jembatan bagi masyarakat di wilayah ini," tandasnya.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013