Untuk memenuhi kebutuhan migas, Indonesia saat ini memfokuskan upaya eksplorasi cekungan migas dengan mengingat Indonesia masih menyimpan banyak cadangan migas yang belum dimanfaatkan. Dari 128 cekungan hidrokarbon, 68 diantaranya masih belum diekspl
Kabupaten Badung, Bali (ANTARA) - Sebanyak tiga kontrak bagi hasil migas, yakni Wilayah Kerja (WK) Akia, WK Beluga, dan WK Bengara I dengan total investasi sebesar 22,2 juta dolar AS dan bonus tanda tangan 650 ribu dolar AS diteken.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyaksikan penandatanganan kontrak kerja sama tersebut antara SKK Migas dengan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) pada acara International Convention of Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIUOG) 2023 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Bali, Kamis.

Arifin menyampaikan bahwa pemerintah berharap agar KKKS dapat menjaga komitmen eksplorasi sehingga dapat berperan aktif dalam meningkatkan cadangan minyak dan gas bumi serta memenuhi kebutuhan energi nasional di masa mendatang.

"Untuk memenuhi kebutuhan migas, Indonesia saat ini memfokuskan upaya eksplorasi cekungan migas dengan mengingat Indonesia masih menyimpan banyak cadangan migas yang belum dimanfaatkan. Dari 128 cekungan hidrokarbon, 68 diantaranya masih belum dieksplorasi," ujar Arifin.

Selain itu, ia juga menyampaikan mulai 2023 ini, Pemerintah Indonesia menggalakkan penambahan WK migas baru setiap tahunnya.

"Investor dapat berpartisipasi melalui proses penawaran wilayah kerja yang dilakukan pemerintah atau bernegosiasi langsung dengan pemerintah," ucap Arifin.

Kontrak bagi hasil untuk tiga WK tersebut berjangka waktu 30 tahun dan seluruh KKKS telah menyelesaikan kewajiban finansial, yaitu pembayaran bonus tanda tangan dan menyerahkan jaminan pelaksanaan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku sebelum penandatanganan kontrak kerja sama.

Adapun rincian dari kontrak kerja sama tersebut, yaitu WK Akia dengan kontraktor Armada Akia B.V. (operator) dan Pexco Tarakan N.V. Komitmen pasti berupa tiga studi G&G; akuisisi data seismik 3D seluas 750 km2; dengan total investasi 7,7 juta dolar AS. Sementara, bonus tanda tangan senilai 500 ribu dolar AS.

Kemudian. WK Beluga dengan kontraktor PT Medco Energi Beluga. Komitmen pasti berupa dua studi G&G dan satu sumur eksplorasi dengan total investasi 8 juta dolar AS. Bonus tanda tangan senilai 100 ribu dolar AS.

Sementara, WK Bengara I dengan kontraktor PT Texcal Energy Bengara Indonesia. Komitmen pasti berupa dua studi G&G dan satu sumur eksplorasi dengan total investasi 6,6 juta dolar AS. Bonus tanda tangan senilai 50 ribu dolar AS.

Untuk mengetahui keseriusan KKKS pemenang lelang WK dalam mengembangkan industri migas seperti dikutip dari laman https://migas.esdm.go.id, pemerintah mewajibkan mereka membayar bonus tanda tangan (signature bonus) sebelum dilakukan penandatanganan kontrak kerja sama migas. Selain itu, KKKS juga diwajibkan menyerahkan rencana kerja (action plan) yang nantinya akan dimonitor pelaksanaannya oleh pemerintah.

Baca juga: Pemerintah tawarkan tiga wilayah kerja migas di Papua

Baca juga: Menteri ESDM tawarkan pengembangan energi bersih di Forum China-ASEAN

Baca juga: PLN jalankan keputusan pemerintah tak naikkan tarif listrik nonsubsidi

 

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023