Brussels (ANTARA) - Presiden Dewan Eropa Charles Michel pada Rabu (20/9) menyeru kepada anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, terutama China, untuk membujuk Rusia agar menghentikan perang di Ukraina.

Michel berbicara pada sidang tingkat tinggi DK PBB di New York yang dipimpin Perdana Menteri Albania Edi Rama.

Berbicara kepada Vasily Nebenzya, perwakilan tetap Rusia di PBB, Michel mengatakan "Ukraina adalah tempat kejadian perkara. Penyerangnya duduk di ruangan ini. Kamu tahu siapa dirimu."

"Rusia bermimpi untuk membangun kembali kekaisaran Rusia yang lama. Setelah Ukraina, siapa selanjutnya? Siapa lagi yang akan memenuhi fantasi sejarah Putin (Presiden Vladimir Putin)," tambah dia.

"Saya bertanya kepada kalian semua, termasuk perwakilan Rusia: bisakah Anda menanggung anak Anda diculik dan dideportasi? Anak anda dipaksa melupakan keluarganya, bahasanya, negaranya?Apa yang disebut ‘pendidikan ulang’. Faktanya, ini adalah upaya genosida budaya,” katanya, mengulangi dukungan kuat EU terhadap Ukraina.

Michel menggarisbawahi seruannya, terutama ditujukan kepada China, dengan mengatakan "Kalian telah memperingatkan Rusia agar tidak menggunakan senjata nuklir, yang kami hargai. Sekarang mari berbuat lebih jauh. Mari satukan kekuatan untuk membujuk Rusia mengakhiri perang yang brutal ini yang menyebabkan penderitaan yang sangat besar bagi banyak orang."

Meskipun ada keberatan kuat dari Perwakilan Tetap Rusia, tetapi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara pada kesempatan pertama setelah Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada sidang itu, menegaskan bahwa kebuntuan yang terjadi saat ini di PBB terutama disebabkan oleh alokasi hak veto kepada penyerang.

Usai pidato oleh Zelenskyy, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menuduh negara-negara Barat berupaya menentukan nasib umat manusia bagi kepentingan mereka sendiri setelah Perang Dingin, menyebabkan ketidakstabilan lokal dan ketegangan baru.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina beri pelajaran pentingnya kemandirian energi
Baca juga: Polandia, Hongaria, Slovakia terus melarang impor biji-bijian Ukraina
Baca juga: Ukraina akan gugat Polandia, Hongaria dan Slovakia atas larangan impor

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023