Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap kuat didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal
Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi Uang Elektronik (UE) pada Agustus 2023 meningkat sebesar 8,62 persen secara year on year (yoy) sehingga mencapai Rp38,51 triliun.

Sementara itu, nilai transaksi digital banking tumbuh sebesar 11,87 persen (yoy) sehingga mencapai Rp5.098,46 triliun.

"Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap kuat didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI September 2023 di Jakarta, Kamis.

Nominal transaksi QRIS juga tercatat tumbuh sebesar 89,64 persen secara year on year (yoy) sehingga mencapai Rp18,33 triliun, dengan jumlah pengguna 40,05 juta dan jumlah merchant 28,38 juta yang sebagian besar merupakan UMKM.

Bank Indonesia terus mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran dan perluasan kerja sama sistem pembayaran antarnegara guna mendorong inklusi ekonomi keuangan serta perluasan ekonomi dan keuangan digital.

Sementara itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit mencapai Rp679,16 triliun atau turun sebesar 6 persen (yoy).

Dari sisi pengelolaan uang rupiah, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Agustus 2023 meningkat 4,66 persen (yoy) sehingga menjadi Rp944,7 triliun.

BI terus memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI melalui program pengedaran uang rupiah ke daerah terluar, terdepan, terpencil (3T), serta melalui kegiatan kas keliling, kas titipan, dan Ekspedisi Rupiah Berdaulat.


Baca juga: BCA Syariah catat 63 persen transaksi nasabah dilakukan lewat digital
Baca juga: Kadin: Nilai transaksi digital ASEAN capai 1 triliun dolar AS di 2025

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023