Kontrak emas untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, anjlok 27,50 dolar AS atau 1,40 persen menjadi ditutup pada 1.939,60 dolar AS per ounce
Chicago (ANTARA) - Harga emas jatuh pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), menghentikan kenaikan lima sesi beruntun karena indeks dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS naik setelah Federal Reserve berjanji untuk menaikkan suku bunga sampai inflasi kembali ke target tahunannya sebesar 2,0 persen.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, anjlok 27,50 dolar AS atau 1,40 persen menjadi ditutup pada 1.939,60 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh tertinggi sesi di 1.952,20 dolar AS dan terendah di 1.933,10 dolar AS.

Emas berjangka terangkat 13,40 dolar AS atau 0,69 persen menjadi 1.967,10 dolar AS pada Rabu (20/9/2023), setelah terkerek 0,30 dolar AS atau 0,02 persen menjadi 1.953,70 dolar AS pada Selasa (19/9/2023), dan bertambah 7,20 dolar AS atau 0,37 persen menjadi 1.953,40 dolar AS pada Senin (18/9/2023).

Emas merosot setelah imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun mencapai puncak intraday di 4,495, tertinggi sejak 2007, yang mencerminkan aksi jual tajam di pasar obligasi.

Baca juga: Emas menguat untuk sesi ke-5, pertahankan kenaikan setelah putusan Fed

Baca juga: Emas sedikit menguat jelang keputusan suku bunga Fed


Sementara itu, indeks dolar naik 0,10 persen mencapai posisi tertinggi dalam enam bulan di 105,31, membatasi pembelian komoditas dalam mata uang dolar oleh pemegang mata uang lainnya.

Federal Reserve pada Rabu (20/9/2023) mempertahankan suku bunga tidak berubah tetapi tidak mengesampingkan kemungkinan kenaikan suku bunga sekali lagi pada pertemuan November.

Sinyal hawkish The Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama memicu reli dolar AS dan mengangkat imbal hasil obligasi pemerintah AS, sehingga melemahkan harga emas.

"Kebijakan The Fed yang hawkish juga tidak terbukti terlalu populer di kalangan pembeli emas meskipun terdapat optimisme menjelang rilis tersebut. Emas menguat menuju 1.950 dolar AS menjelang keputusan tersebut, sejalan dengan nilai tertinggi dari awal bulan ini, sebelum mengembalikan keuntungan pra-rilis hari itu dan mengakhirinya di zona merah," kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA, dalam komentar surelnya.

Sementara itu, data ekonomi yang dirilis Kamis (21/9/2023) beragam. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa permohonan klaim tunjangan pengangguran AS turun 20.000 menjadi 201.000 dalam pekan yang berakhir 16 September, angka terendah sejak minggu terakhir Januari.

Federal Reserve Philadelphia melaporkan bahwa indeks difusi untuk aktivitas saat ini turun ke negatif 13,5 pada September dari positif 12,0 pada Agustus. Para ekonom memperkirakan indeks akan merosot ke negatif 0,7.

National Association of Realtors (NAR) melaporkan bahwa penjualan rumah yang ada (existing home) di AS turun 0,7 persen pada Agustus dari Juli ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 4,04 juta unit, di bawah laju 4,10 juta unit yang diperkirakan para ekonom. Penjualan merosot 15,3 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 14,90 sen atau 0,63 persen, menjadi ditutup pada 23,687 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober terpangkas 17,70 dolar AS atau 1,88 persen, menjadi menetap pada 924,60 dolar AS per ounce.

Baca juga: Emas berakhir di tertinggi lebih dari 2 minggu jelang pertemuan Fed

Baca juga: Emas naik tipis setelah berada di harga terendah dalam tiga minggu

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023