London (ANTARA News) - Semifinalis Wimbledon, Kim Clijsters, yakin bahwa petenis Cina yang berhasil membuat sejarah, Li Na, memiliki senjata lengkap yang dapat mengantarkannya ke jajaran petenis putri elit dunia. Petenis Belgia itu mengalahkan Li 6-4, 7-5, Selasa waktu setempat untuk melaju ke babak empat besar grand slam lapangan rumput yang digelar di All England Club. Meski kalah, Li tidak merasa kecewa dan justru merasa bangga karena menjadi petenis pertama Cina yang mampu melaju ke babak perempatfinal grand slam. "Secara keseluruhan, ia memiliki permainan yang sangat bagus," kata Clijsters yang harus melalui tiga kali match poin pada game ke-12 set kedua sebelum memastikan kemenangan. "Backhandnya sangat bertenaga dan sangat konsisten. Ia memiliki backhand yang dapat menghasilkan banyak angka dan pada saat-saat yang emungkinkan, ia bisa menyelesaikan serangan dengan forehand. Pergerakannya pun cukup lincah, begitupun servenya," tambahnya seperti dikutip AFP. Clijsters juga mengalahkan petenis putri Cina nomor dua Zheng Jie pada babak ketiga dan pada semifinal, Kamis, berhadapan dengan rekannya sesama Belgia Justine Henin-Hardenne pada semifinal yang juga yakin, jika Li terus dapat menampilkan permainan terbaiknya ia akan masuk jajaran 10 besar petenis dunia. Pertemuan di perempatfinal tersebut merupakan pertemuan kedua Clijsters dengan Li. Clijster menang 6-3, 6-1 atas Li di Sydney, Januari lalu. "Saya ingat saat pertandingan di Sydney, saya harus mengeluarkan permainan terbaik dan agresif," kata petenis Belgia itu. Li yang mengidolakan Andre Agassi harus kembali ke negaranya karena ia mendapat tugas masuk ke tim Fed Cup Cina yang akan menghadapi Jerman di Beijing pada 15-16 Juli pada babak play-off Grup Dunia. "Saya berharap kami menang," kata petenis berusia 24 tahun itu yakin.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006