Phnom Penh (ANTARA) - Latihan kemanusiaan gabungan China-Kamboja yang diberi nama "Peace Angel-2023" di Komando Pasukan Khusus Angkatan Darat Kerajaan Kamboja di Phnom Penh berakhir dengan sukses pada Kamis (21/9).

Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Kamboja Tea Seiha beserta pemimpin kelompok pengamat China Wang Shuqian, dan atase militer negara-negara asing di Kamboja menghadiri upacara penutupan yang menampilkan latihan penyelamatan kemanusiaan gabungan oleh kedua militer.

Dalam latihan gabungan tersebut, kedua tentara melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di lokasi bencana, merawat orang sakit dan terluka, serta mencegah dan mengendalikan penyakit menular.

Berbicara dalam acara tersebut, Seiha mengatakan bahwa latihan gabungan itu merupakan titik awal baru bagi solidaritas dan kerja sama antara kedua militer serta persahabatan antara kedua bangsa, dan sangat penting bagi kedua negara dalam mengembangkan kemitraan kerja sama strategis komprehensif serta dalam membangun komunitas dengan masa depan bersama.
 
  Para prajurit Kamboja menghadiri upacara pembukaan latihan kemanusiaan gabungan "Peace Angel-2023" di Phnom Penh, Kamboja, pada 16 September 2023. (Xinhua/Ly Lay) 

Sementara itu, Wang mengatakan bahwa latihan kemanusiaan gabungan tersebut menjadi tonggak penting dalam mendorong pertukaran praktis antara China dan Kamboja, serta menjadi manifestasi baru dari persahabatan yang mendalam antara kedua negara.

"Pertukaran mendalam antara kedua militer dalam hal layanan kesehatan meningkatkan kemampuan mereka untuk bersama-sama melakukan penyelamatan medis kemanusiaan internasional," ujarnya.

Dalam upacara penutupan itu, para perwira dan prajurit dari kedua belah pihak yang memiliki kinerja luar biasa dalam latihan tersebut dianugerahi sertifikat kehormatan yang dikeluarkan Kementerian Pertahanan Nasional Kamboja.

Pada acara yang sama, tentara China juga menyumbangkan obat-obatan dan perlengkapan medis lainnya kepada Angkatan Darat Kerajaan Kamboja.

Dalam latihan gabungan yang dimulai pada 16 September itu, kedua belah pihak mengerahkan lebih dari 700 tentara dan menggunakan lebih dari 1.000 set peralatan termasuk pesawat angkut Y-20, pesawat ambulans medis Y-9, drone disinfeksi, ambulans tekanan negatif, dan rumah sakit tenda.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023